webnovel

bab 19

     

Bella selalu mengawasi Kurana agar Kurana tidak genit dengan penyanyi hotel itu tetapi Kurana apa bisa dicegah sifatnya itu Bella tidak tahu yang penting di depan dia Kurana tidak memperlihatkan sifatnya itu.

"Nana aku sudah selesai ayo kembali ke 

kamar lagi." ajak Bella.

"Sayang sebentar satu lagu lagi aku janji kita balik ke kamar." kata Kurana.

"Ya aku mengalah aku turuti permintaan kamu." kata Isabella.

Sampai lagu habis Kurana tidak juga mau beranjak dari tempat duduknya.

"Ayo berdiri." kata Bella sambil mencubit lengan Kurana.

"Sayang sakit." ucap Kurana.

"Biarin kalau tidak sakit mana mau kamu beranjak dari tempat duduk kamu!!!…" 

ucap Isabella sambil menarik tangan Kurana dari tempat duduknya.

Lantas Kurana mengikuti Bella berjalan menuju kamarnya, sampai di kamar Kurana terus duduk di sofa Bella juga ikut duduk di samping Kurana.

"Nana kamu memang mata keranjang banget setiap ada gadis bening kamu matanya langsung berbinar-binar hidungnya mekar seperti kucing mendapat ikan." kata Bella cemberut.

"Sayang kamu kalau cemberut makin cantik aku semakin sayang dengan kamu." ucap Kurana dengan memeluk Bella.

"Rayuan gombal tidak laku lagi." kata Bella masih cemberut.

Kurana merayu Bella supaya dia tidak curiga dengan dirinya yang ingin pdkt dengan penyanyi tadi.

Tak sengaja Zahir menelpon Kurana lalu dijawab Kurana.

"Ada apa bang?" tanya Kurana.

"Lho kamu sudah kembali ke kamar Kurana?" tanya Zahir.

"Iya Bella cemburu karena aku akan mendekati penyanyi restoran itu dicegah, padahal bang penyanyinya aduhai tolong mintakan nomor teleponnya." ucap Kurana berbisik kepada Zahir.

"Beres nanti Sherly aku suruh minta nomornya." jawab Zahir terus menutup telponnya.

Selesai menelpon dengan Kurana mereka berjalan ke restoran untuk makan malam sampai di restoran Sherly mencari Bella tidak ada.

"Bang Bella dan Kurana kemana kok sudah tidak ada." kata Sherly.

"Tadi Bella tidak memperbolehkan Nana dekat dengan penyanyi itu lho." kata Zahir sambil menunjuk penyanyi restoran.

"Bella takut rupanya kalau Nana jatuh ke pelukan wanita itu." kata Sherly tersenyum.

"Makanya Nana menyuruh aku untuk minta nomor telepon dia nanti kamu saja yang minta ya soalnya aku juga takut kamu nanti cemburu." ucap Zahir.

"Beres nanti aku yang minta." kata Sherly.

Mereka lalu mengambil makanannya dan mencari tempat duduk sambil makan Zahir bertanya kepada Sherly.

"Sayang apa Nana akan tertarik dengan wanita itu kalau aku lihat dia masih cakep bella." ucap Zahir.

"Dia juga cakep memang masih cakep Bella tapi sifat Kurana dia ingin yang baru." kata Sherly tersenyum.

***

Selesai makan malam Sherly terus mendekati penyanyi restoran itu.

"Maaf kak boleh minta nomor hpnya?"  tanya Sherly.

"Ya kakak ini aku kasih." jawab penyanyi itu.

"Terima kasih." ucap Sherly terus duduk dengan Zahir lagi.

"Bang ini kartu namanya." kata Sherly sambil memberikan kartu nama penyanyi itu kepada Zahir.

"Namanya Sabrina rumahnya dekat sini saja ini nomor telponnya." ucap Zahir.

"Kurana nanti pasti senang mendapat apa yang dia inginkan." kata Sherly.

"Ayo kembali ke kamar kita sudah kenyang." awab Zahir.

Mereka lalu kembali ke kamar sampai di kamar kemudian Zahir langsung menelpon Kurana dan setelah tersambung Kurana menjawab.

"Halo bang bagaimana bisa mendapatkan nomornya?" tanya Kurana berbisik.

"Beres Nana Sherly dikasih kartu namanya." kata Zahir.

"Kalau begitu kirimkan ke aku bang Zahir

alamatnya." ucap Kurana.

Sesudah Zahir memberitahu Kurana lalu Zahir mengirim kartu nama penyanyi itu kepada Kurana melalui hpnya setelah diterima Kurana, hatinya senang memperoleh nomor penyanyi itu, Kurana membaca namanya Sabrina rumahnya dekat hotel ini.

Selesai menerima nomor penyanyi Kurana terus duduk mendekati Bella yang tiduran di atas kasur.

"Nana kamu jauh sana jangan disini jangan dekat aku!!!…." ucap Bella.

"Sayang masa dekat disini enggak boleh aku cuma ingin menyayangi kamu." ucap Kurana lalu ikut tiduran dengan Bella.

"Dasar Kurana awas kalau jahilnya mulai pasti aku tendang kamu !!!…." kata Isabella menahan senyum.

"Enggak sayang aku  hanya ingin tidur dekat kamu saja." kata Kurana tersenyum.

Kurana paling suka menggoda Bella karena dia selalu marah besar kalau diganggu.

"Sayang kita sebaiknya jangan bertengkar terus deh kalau aku ingin dekat dengan wanita lain. "ucap Kurana mesra.

"Aaa….llaah masa ada wanita yang memperbolehkan kekasihnya mendekati wanita lain orang bodoh kalau memang ada atau orang tidak waras !!" ucap Bella.

Kurana diam dia mengalah memang siapa sih yang memperbolehkan kekasihnya dekat dengan wanita lain satu seribu orang kalau memang ada ucap Kurana dalam hati.

Yang namanya Kurana tidak kehilangan akal dia tetap bisa mendekati wanita yang sedang dia incar tanpa sepengetahuan Bella, bukan Kurana kalau tidak bisa mendapatkan dia.

Kurana berencana akan kenalan dengan wanita itu kalau sudah sampa di rumah saja jadi dia lebih leluasa ngobrol dengan penyanyi restoran tersebut Kurana senyum sendiri, masa orang seperti aku bisa dengan mudah dikalahkan dan diatur dengan seorang wanita.

***

Pagi itu Zahir dan Sherly sedang santai duduk di sofa lalu terdengar ketukan pintu kamarnya tok !! tok !! tok !!

"Sebentar !!!…" jawab Sherly sambil membukakan pintunya.

Setelah dibuka Kurana dan Bella langsung masuk ke kamar mereka.

"Acaranya sekarang kemana bang Zahir bangku?" tanya Kurana.

"Ingin aku sih ke bukit kelam." jawab Zahir.

"Sepertinya bagus namanya kok kelam ya?" tanya Bella.

Kalau aku sih kemanapun ayo aja asal dengan kamu Bella." ucap Kurana.

"Mesranya kalau ngomong padahal kalau dibelakang aku ada gadis licin sudah kelabakan diburu." ucap Bella.

"Hi….hi….hi…itulah aku sifat aku kelakuan aku dan semuanya aku." jawab Kurana bercanda.

"Mana tas pakaian kamu enggak dibawa sekalian?" tanya Zahir.

"Memang tempatnya jauh bang?" tanya Kurana.

"Jauh….kita ini langsung keluar hotel nanti naik pesawat saja biar cepat sampainya di sana kita ini di Kalimantan timur dan yang akan kita kunjungi di Kalimantan barat." jelas Zahir.

"Kalau begitu aku akan membereskan semua baju yang dikamar dulu." kata Kurana sambil berjalan menuju ke kamarnya dengan Bella.

Sampai kamar hotel Kurana terus membereskan pakaiannya Bella juga membereskan pakaian dan alat kecantikannya dimasukkan dalam satu tas ikut dengan tas pakaian agar tidak bingung membawanya.

Selesai beres-beres kemudian mereka kembali ke kamar Zahir lagi dan menunggu Sherly sedang memberesi pakaiannya.

Sesudah selesai beres-beres mereka lalu membayar kamar hotel semua sudah dibayar Zahir mereka lalu masuk ke dalam mobil sewaan dari hotel untuk mengantar ke bandara.

Semuanya telah masuk ke dalam mobil kemudian sopirnya menjalankan mobilnya ke bandara.

Tak terasa akhirnya mereka sudah sampai bandara lalu mereka turun dari mobil terus berjalan masuk ke bandara mereka kalau jalan dipercepat karena pesawat akan segera berangkat untung mereka tidak ketinggalan pesawat mereka sudah masuk ke pesawat semua lega hatinya.

Bersambung...