webnovel

bab 13

    

Zahir selesai diwisuda langsung mengajak Sherly jalan-jalan ke pantai kesukaan Sherly.

"Sayang kita jalan-jalan ke pantai lagi tapi tidak pantai yang kemarin." kata Zahir.

"Pantai mana lagi bang?" tanya Sherly.

"Sudah pokoknya ikut saja." kata Zahir.

Sherly tersenyum dan tidak menanyakan lagi pantai apa yang penting dia sekarang bahagia bisa bersama Zahir berdua saja.

Sampai di pantai yang dituju Zahir lalu mobilnya diparkir lantas Zahir dan Sherly turun dari mobil terus berjalan menyusuri pantai sambil cerita khayalan.

"Sherly besok kalau kita sudah menikah kita punya anak semoga anak kita perempuan pasti aku senang sekali." ucap Zahir sambil menggandeng tangan Sherly.

"Abang kita pasti senang setiap pagi ada tangisan anak kecil dengan memanggil mama atau papa." ucap Sherly sambil kepalanya disandarkan di bahu Zahir.

"Aku sudah tidak betah hidup sendiri ini ingin segera meminang kamu." ucap Zahir.

"Bang ayo duduk disitu capek berjalan menyusuri pantai dari tadi." kata Sherly.

Lalu Mereka berdua duduk di pinggir pantai yang telah disediakan tempat duduk untuk istirahat.

"Bang wisatanya bagaimana jadi?" tanya Sherly.

"Jadi dong besok aku yang pesan tiket pesawat dan pesan hotelnya." ucap Zahir.

"Kalau pesan hotel yang dekat tempat wisata kita bang." usul Sherly.

"Sebaiknya begitu agar kita tidak kejauhan akan menuju tempat wisatanya." kata Zahir kelihatan senang.

"Bang bagaimana aku masih merasa kurang tidak enak bagaimana caranya agar mami bang Zahir suka dengan aku." ucap Sherly.

"Sesudah wisata besok kamu aku ajak ke rumah biar berkenalan dengan mami biar  lebih dekat siapa tahu mami dengan seringnya kamu ke rumah menjadi senang." ucap Zahir.

"Terserah Abang saja." kata Sherly.

"Sherly kamu tadi kelihatan sedih waktu aku dan mami serta Kurana dan papi foto lalu dilanjutkan foto dengan

Isabella?" tanya Zahir.

"Benar aku sangat sedih bang Bella saja diajak foto dengan mami Abang kelihatannya mami senang dengan Bella kalau dengan aku melihatnya saja tidak mau apalagi foto bersama." kata Sherly.

"Sherly sudahlah jangan bersedih nanti ada waktunya kamu disayang mami." kata Zahir menenangkan Sherly.

"Semoga saja bang benar kata Abang, kalau di depak bagaimana?" tanya Sherly.

"Masa begitu sih Sherly." ucap Zahir tersenyum.

"Sebab mami kalau dengan aku kelihatan sekali kalau tidak senang lain dengan Isabella mami sangat suka dan ramah." ucap Sherly.

"Mungkin mami bersikap begitu siapa tahu Nana bisa berubah sifatnya dengan kehadiran Bella." kata Zahir.

Sherly diam mendengarkan perkataan Zahir memang benar semenjak mengenal Bella Kurana sifatnya agak berkurang tidak berburu wanita setiap malam, kalau keluar malam juga jarang-jarang tidak setiap malam seperti dulu.

***

Kurana selesai bersantai di taman dengan Isabella lalu Bella mengajak pulang Kurana.

"Nana ayo pulang sekarang dari tadi  duduk di sini capek pegel punggungku." ucap Isabella.

"Masih muda kok sudah pegel nanti suami kamu jadi tukang urut tuh." kata Kurana.

"Coba kamu menghadap kesana punggung kamu aku pijit." kata Kurana.

"Iya deh sini Nana." kata Bella menunjukkan yang pegel.

Kurana berhati-hati memijit punggung Bella.

"Enak Nana tapi jangan keras sakit tahu." kata

Isabella sambil bergerak setiap dipijat karena rasanya sakit sekali.

"Diam dong sayang kalau bergerak terus tidak bisa dipijit ini tambah sakit." ucap Kurana.

"Nana sudah…..sudah sakit banget ini !!!..

"teriak Bella sambil tertawa menahan sakit.

"Sebentar ini tinggal sedikit lagi ditahan." kata Kurana masih tetap memijit punggung Bella.

Selesai memijit kekasih hatinya Kurana bertanya.

"Bagaimana mending rasanya?" tanya Kurana.

"Sedikit berkurang sakitnya." jawab Bella.

Sayang ayo kita beli sesuatu yang enak." ucap Kurana.

"Membeli apa Nana?" tanya Bella.

Mereka lalu berjalan keluar taman mencari makanan yang enak dengan selera mereka.

"Tuh disana ada tukang bakso beli itu saja. "ucap Kurana sambil membawa bunga yang dibelinya tadi.

"Terserah kamu Nana, tolong Nana bunga diletakkan di dalam mobil saja nanti lupa tidak dibawa pulang." kata Bella.

Kemudian Kurana membawa bunganya dimasukkan ke dalam mobil lalu dia kembali lagi ke tukang bakso duduk dekat Isabella.

Setelah pesanan bakso mereka jadi kemudian diberikan kepada Kurana dan Bella lalu mereka langsung memakannya.

"Enak Bella baksonya." ucap Kurana berbisik dengan Bella.

"He…em… aku bungkus dibawa pulang boleh enggak sih?" tanya Bella.

"Kalau kamu mau boleh saja." ucap Kurana sambil memakan bakso tadi.

"Pak bungkus tiga." kata Isabella.

"Nanti kamu tidak kurang kok cuma tiga." kata Kurana.

"Ini nanti mama satu yang dua buat aku he….he….he…." jawab Isabella.

"Begitu kirain mama satu papa satu kamu satu." kata Kurana.

"Habis ini kemana lagi Bella?" tanya Kurana.

"Pulang saja aku sudah capek punggungku sudah sedikit enakan." kata Bella.

Kemudian Kurana membayar semua bakso sekalian dengan yang dibungkus Bella.

Selesai membayar lalu mereka berjalan masuk ke mobil terus Kurana menjalankan mobilnya untuk pulang ke rumah Isabella.

***

Sampai di rumah isabella Kurana memarkir mobilnya di halaman rumah Bella lalu mereka turun dari mobil Kurana membawa bunga yang dibeli Bella lantas Bella membawa baksonya.

Masuk ke dalam rumah mama Bella sedang menonton televisi di ruang keluarga.

"Mama ini Kurana membeli bunga dan bakso untuk mama." ucap Bella manja dengan mamanya.

"Kurana perhatian dengan mama ada apa Nana sampai memborong semuanya?" tanya mamanya Isabella.

"Enggak ada apa-apa ibu ini cuma bunga. "kata Kurana.

"Terima kasih Nana bunganya cantik banget daunnya merah menyala dan yang putih daunnya juga lembut warnanya yang memilih siapa bagus sekali?" tanya mamanya Bella.

"Yang memilih aku dong ma masa Nana bisa memilih bunga kalau bunga yang ada nyawanya pinter dia." ucap Bella tertawa.

"Awas kamu nanti akan aku balas telah menyindir aku lagi." ucap Kurana pelan ditelinga Bella.

"He…he….he…. enggak takut…..enggak takut. "kata Bella tertawa lebih keras.

"Memang ada apa Bella kamu sampai tertawa begitu !!!!…." ucap mamanya Bella penasaran dengan yang dibisikkan Kurana dengan Bella.

"Kurana mama jengkel dengan aku." ucap Bella.

Kurana diam Bella bicara begitu dalam hati Kurana tunggu pembalasanku akan aku cuci bersih kamu, Kurana tersenyum sendiri mempunyai rencana begitu.

"Hai….Nana kamu senyum sendiri ada apa sih?" tanya Bella.

"Memang kenapa aku diam saja." kata Kurana.

"Iya kamu diam saja tetapi kamu senyum

sendiri bikin aku takut." ucap Bella.

"Mama ke depan dulu akan menaruh bunganya bagusnya di taruh dimana ya." ucap mamanya Bella terus berjalan ke depan sambil membawa bunganya.

Mamanya Isabella ke depan lalu Kurana mendekati Bella langsung Bella dipeluk dan dicium Kurana sampai Kurana puas balas dendamnya terbalaskan Isabella memukul badannya Kurana dengan tangannya untuk dilepaskan namun Kurana tambah kuat memeluk Bella.

Bersambung....