webnovel

bab 12

     

Isabella dan mamanya menunggu Kurana diruang tamu tak lama kemudian mobil Kurana sudah masuk di halaman rumah Isabella lalu kurun dari mobilnya terus berjalan masuk ke dalam rumah Isabella.

"Nana duduklah kamu ingin berangkat sekarang apa nanti?" tanya Isabella.

"Sekarang saja karena acaranya sebentar lagi. "kata Kurana.

"Sherly bagaimana Nana dia diajak bang Zahir apa enggak?" tanya Bella.

"Sepertinya diajak tetapi dia tidak mau masuk ke dalam gedung." jawab Kurana.

"Lho enggak mau masuk ke gedung terus dia nanti dimana?" tanya Bella.

"Katanya nunggu di luar gedung saja." ucap Kurana.

"Waduh tidak beres ini !!!…." kata Bella heran.

"Sudah ayo kita berangkat." ucap Kurana terus menggandeng Isabella.

"Mama Bella berangkat dulu ya." pamit Bella kepada mamanya Kurana hanya mengangguk dengan mamanya Bella.

Masuk ke dalam mobil Kurana Isabella terus duduk di samping Kurana.

"Nana aku heran Sherly mengapa tidak ikut masuk ke gedung." kata Isabella.

"Nanti Sherly tanya sendiri." usul Kurana.

Meskipun Kurana sudah tahu alasan Sherly tidak ikut masuk ke gedung tetapi dia tidak mengatakan kepada Sherly biar Bella nanya langsung kepada Sherly.

Sampai di kampus Kurana terus memarkir mobilnya di parkiran lalu Kurana dan Bella turun dari mobil mereka langsung berjalan ke gedung yang akan dipakai acara wisuda.

Sampai di luar depan gedung Isabella melihat Sherly yang sedang duduk di tempat ruang tunggu lalu dihampiri Isabella.

"Sherly ayo masuk bareng kita." ucap Bella.

" Aku nunggu disini saja Bella kamu saj yang masuk." ucap Sherly.

"Ada apa sih?" tanya Isabella.

"Enggak ada apa-apa kok." jawab Sherly.

Kurana diam saja berdiri di dekat Isabella tidak ikut nanya Sherly sebab Kurana sudah tahu sebab sherly tidak ikut masuk ke gedung.

"Kalau begitu aku masuk dulu ya Sherly." kata Isabella.

"Ayo Sherly aku tinggal dulu." ucap Kurana terus meninggalkan Sherly.

Di dalam gedung Kurana dan Isabella mencari tempat duduk yang kosong kebetulan dekat mami dan papinya ada kursi kosong kemudian mereka duduk di tempat tersebut.

"Mami ini Isabella." ucap Kurana dengan maminya memperkenalkan Isabella kepada maminya.

"Maminya Nana." kata maminya Kurana dengan menjabat tangan Isabella.

Kemudian Kurana juga memperkenalkan kepada papinya Kurana, papinya Kurana juga menjabat tangan Isabella.

Merak lalu duduk mengikuti acara wisuda yang telah dimulai.

Sherly yang di luar gedung juga mengikuti acara wisuda karena diluar gedung juga dipasang layar lebar biar semua yang hadir bisa mengikuti dari luar gedung, itu bagi yang tidak bisa masuk karena didalam gedung kursinya hanya untuk beberapa ribu orang saja. 

Jadi tidak semua orang bisa masuk gedung itu.

"Nana Sherly juga bisa melihat secara langsung di luar karena tadi aku melihat ada layar lebarnya." kata Isabella berbisik dengan kurana.

"Ya memang biasanya begitu kalau ada wisuda layar lebarnya pasti dipasang." jawab Kurana.

***

Selesai acara wisuda lalu mereka foto keluarga Zahir foto dengan kurana, mami dan papinya kemudian yang kedua foto Zahir di tengah diapit oleh Kurana dengan Isabella dan maminya dengan papinya.

Sherly menyaksikan mereka foto sepertinya sedih hatinya karena dia tidak bisa foto dengan keluarga Zahir.

Selesai foto mami dan papinya Kurana berpamitan dengan anak-anaknya.

"Zahir dan Kurana mami dan papi pulang dulu ayo Bella mami pamit dulu." ucap maminya Kurana.

"Ya mami dan papi silahkan pulang dulu kami nanti menyusul." kata Kurana.

Setelah orang tua Zahir pergi meninggalkan kampus kemudian Sherly mendekati Zahir.

"Bang Zahir selamat ya sukses telah diwisuda." ucap Sherly mencium Zahir dengan menjabat tangan Zahir.

"Terima kasih Sherly." ucap Zahir.

"Ayo kita berempat foto." ajak Kurana.

Mereka lalu foto ada yang foto Zahir dengan Sherly saja, ada yang foto Zahir ditengah diapit oleh Kurana dan Bella.

Zahir kelihatan bahagia karena dia sudah selesai kuliah sebentar lagi akan meminang Sherly cita-cita Zahir dia ingin segera mempunyai keluarga kecil sendiri, sesudah foto-foto mereka berempat terus berjalan ke mobilnya, Kurana akan mengantar pulang Isabella dan Zahir akan mengajak Sherly jalan-jalan.

Kurana mengantar Isabella pulang di dalam perjalanan Isabella ngomong.

"Kurana ngapain pulang ayo kita ke pasar bunga melihat bunga yang cantik-cantik dan segar." kata Isabella.

"Bella disitu kelihatannya ada tamannya juga. "ucap Nana.

"Makanya nanti selesai melihat bunga terus ke tamannya cukup indah." ucap Isabella.

"Terserah kamu aku hanya mengikuti kehendak kamu." ucap Kurana.

Kurana terus menjalankan mobilnya menuju pasar bunga yang dimaksud Isabella.

Sampai di pasar bunga Kurana memarkir mobilnya mereka terus turun dari mobil langsung berjalan melihat bunga-bunga yang elok.

"Nana lihat tuh bunganya bagus banget." kata Isabella sambil memegang bunga asoka yang warnanya merah menyala.

"Aku sih tidak paham bunga Bella semua bunga menurutku sama saja." ucap Kurana.

"Kamu sih bunga bernyawa kesukaan kamu yang selalu kamu incar sampai dapat pasti kamu paham." sindir Bella sambil tertawa.

"Kamu selalu menyindir aku Bella memang suka bener." ucap Kurana tertawa sambil mencubit tangan Isabella.

"Ayo jalan kesana mungkin ada bunga yang aku suka." kata Bella.

"Nah ini Kurana bunga yang daunnya merah dan yang daunnya putih itu aku suka sekali. "kata Isabella.

"Aku beli ini saja." kata Isabella terus menuju pembelinya.

"Bu bunga ini yang daunnya merah dan satunya daunnya putih." kata Isabella.

"Ya kak." jawab pedagang bunga itu sambil memasukkan dua pot bunga ke dalam tas plastik besar lalu bunga itu diberikan kepada Bella.

Setelah diterima Isabella kemudian Kurana membayar harga bunga itu lantas mereka berjalan menuju taman Kurana yang membawa bunga tersebut.

Sampai di taman mereka duduk di kursi taman Kurana menaruh pot bunga dibawah mereka duduk.

"Sayang nanti kita lulus kuliah enaknya langsung menikah apa kerja dulu?" tanya Kurana.

"Terserah tinggal besok Nana soalnya kamu itu tidak bisa memegang janji kamu sekarang dengan aku sayang-sayang besok melihat gadis lebih segalanya dari aku kamu pasti meninggalkan aku." kata Isabella.

"Kalau begitu aku tak bisa meraih cinta kamu lagi dong kalau aku menemukan gadis lain. "kata Kurana tertawa.

"Itulah kamu yang tak bisa setia dengan pasangannya." ucap Bella.

"Wah…..Bella sayangku sudah tahu hatiku kalau begitu aku tidak usah sembunyi-sembunyi kalau mempunyai incaran baru pasti langsung aku katakan kepada kamu." kata Kurana.

"Nana selama orang belum menjadi suamiku aku rela kamu misalkan mempunyai gebetan baru tetapi kalau sudah menjadi suamiku tak akan kuberi ampun sifat yang begitu." jelas Isabella.

"Wah…. sadis sekali kalau aku menjadi suami kamu aku ya sembunyi-sembunyi dong kalau mempunyai kekasih." kata Kurana tertawa ha….ha…ha….

Isabella tersenyum melihat Kurana mengatakan begitu.

Bersambung…..