( PERAWAN CINTA)
Setelah aku memberikan pengertian terhadap mas Valir. Akhirnya mas Valir mau aku siapkan makan malam di ruang makan. Dan aku menitipkan Sulthan juga Luna dengan bibi Ijah karena aku mau menemani mas Valir untuk makan malam bersama.
" Giman kerjaan hari ini mas?! Capek dan melelahkan kah?!" Ujarku sambil menikmati makanan.
" Ya lumayanlah. Selama aku pulang kamu sambut peluk dan cium semua terasa sangat ringan. Rasa lelah dan capek hilang seketika" ujar mas Valir sambil menggenggam tanganku.
" Aku boleh tanya sesuatu?!" Ujarku sambil bertanya.
" Iya boleh. Mau tanya apa?!" ujar mas Valir.
" Kira-kira apa bisa ayahku kembali sembuh?! Aku makin tak kuat melihat kondisi kesehatan ayahku seperti itu?!!" Ujarku dengan wajahnya yang sangat sedih.
" Aku tak bisa prediksi karena semua itu kuasa Allah. Manusia hanya bisa melakukan sesuai kemampuan nya. Tapi Allah lah yang berkehendak" ujar mas Valir menjelaskan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com