webnovel

PERASAAN YANG MEMBARA

21+ FREY : “Awasi Zulian dan jangan pukul dia.” Permintaan kakakku terdengar cukup mudah. Yaitu untuk mengawasi sahabatnya di kampus dan menjaga tanganku untuk diriku sendiri. Dan ini tentunya sangat mudah. Bahkan jika Zulian adalah seorang kutu buku. Aku selalu berpikir ini sangat lucu, aku tidak punya waktu untuk berpikir dengan diriku sendiri. Hanya ada satu tongkat yang harus aku fokuskan tahun ini, dan itu adalah tongkat hoki ku. Tujuanku setelah lulus adalah untuk mendapatkan kontrak kerja. Hal terakhir yang aku butuhkan adalah pengalihkan perhatian dari semuanya. Di dalam atau di luar. Hanya saja, mematuhi aturan lebih sulit dari yang aku pikirkan. **** ZULIAN: Semua orang membuatku bingung. Dan tidak lebih lagi seseorang yang bernama Frey Geraldi. Aku hampir tidak berbicara sepatah katapun dengannya sepanjang waktuku mengenalnya, tetapi kali ini, Aku menginjakkan kaki di kampus, dan dia tidak akan mungkin akan goyah. Aku tidak pernah bisa mengantisipasi langkah selanjutnya. Dan setiap kali kita bersama, langkahku selanjutnya adalah sebuah misteri. Aku ingin menyerah padanya, tapi itu mungkin aku harus berterus terang tentang sesuatu yang belum pernah aku pedulikan sebelumnya.

Richard_Raff28 · LGBT+
Zu wenig Bewertungen
273 Chs

TOMMY - DUNN

-TOMMY-

Gordon menyeruput popper jalapeo-nya. "Kau pernah melihat Game of Thrones? Aku sangat menyukainya. Red Wedding adalah film klasik sinematik."

Aku bergidik.

"Sayang sekali usia pembiakan babi Kamu yang lalu, Dunn. Kita bisa saja memiliki bayi yang cantik," ibu Gordon menggerutu.

Aaaa dan saat itulah aku resmi selesai.

Lebih dari selesai.

berlebihan.

"Ini luar biasa, tapi Aku akan pergi. Terima kasih banyak untuk—" Aku mengangkat bahu, tidak bisa memikirkan cara untuk mengakhiri kalimat itu "—kau tahu." Aku menjatuhkan sejumlah uang di atas meja untuk membayar layanan Alana, karena Aku cukup yakin Gordon tidak akan melakukannya. "Kalian semua memiliki malam yang menyenangkan." Aku mendorong keluar dari bilik.

"Kemasi ini untuk dibawa pergi, Dok," bisik Alana, mendorong sebuah wadah kecil yang sangat kuharapkan adalah kue coklat ke tanganku. "Di rumah."

"Tunggu. Tunggu, apa yang terjadi?" tanya Ingrid. "Gordon? Gordon! Siapa yang pergi?"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com