webnovel

PERASAAN YANG MEMBARA

21+ FREY : “Awasi Zulian dan jangan pukul dia.” Permintaan kakakku terdengar cukup mudah. Yaitu untuk mengawasi sahabatnya di kampus dan menjaga tanganku untuk diriku sendiri. Dan ini tentunya sangat mudah. Bahkan jika Zulian adalah seorang kutu buku. Aku selalu berpikir ini sangat lucu, aku tidak punya waktu untuk berpikir dengan diriku sendiri. Hanya ada satu tongkat yang harus aku fokuskan tahun ini, dan itu adalah tongkat hoki ku. Tujuanku setelah lulus adalah untuk mendapatkan kontrak kerja. Hal terakhir yang aku butuhkan adalah pengalihkan perhatian dari semuanya. Di dalam atau di luar. Hanya saja, mematuhi aturan lebih sulit dari yang aku pikirkan. **** ZULIAN: Semua orang membuatku bingung. Dan tidak lebih lagi seseorang yang bernama Frey Geraldi. Aku hampir tidak berbicara sepatah katapun dengannya sepanjang waktuku mengenalnya, tetapi kali ini, Aku menginjakkan kaki di kampus, dan dia tidak akan mungkin akan goyah. Aku tidak pernah bisa mengantisipasi langkah selanjutnya. Dan setiap kali kita bersama, langkahku selanjutnya adalah sebuah misteri. Aku ingin menyerah padanya, tapi itu mungkin aku harus berterus terang tentang sesuatu yang belum pernah aku pedulikan sebelumnya.

Richard_Raff28 · LGBT+
Zu wenig Bewertungen
273 Chs

HERRY STRES DAN KELELAHAN

"Apakah kamu pergi ke?" Sonia bertanya.

"Aku tidak tahu. Sepertinya tidak tepat bagiku untuk melakukannya."

"Aku pikir kamu benar-benar harus. Biarlah si bodoh melihat apa yang ingin dia serahkan,'' kata Sonia, dan untuk pertama kalinya dalam telepon itu Sonia terdengar marah dan defensif.

"Kalian tahu orang-orang tidak berpikir seperti itu," kata Rain.

"Apa kata Gil?" Sonia bertanya.

"Dia bilang Herry selalu penyendiri, tidak pernah berkencan dengan siapa pun sebelumnya. Itu adalah masalah besar kami semua pergi ke pembukaan."

"Hmmm… Aku tidak tahu artinya."

"Begitu juga dengan aku."

"Angga yang malang," kata Sonia akhirnya.

"Aku tahu. Aku pikir dia menangis sore ini. Matanya benar-benar merah. Dia bilang dia capek, tapi sepertinya dia menangis, "kata Rain, dan akhirnya menggigit kukunya. Dia telah mencoba menghentikan kebiasaan menggigit kuku, tetapi semua tekanan di rumah membuatnya menggigit satu kuku, lalu kuku lainnya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com