Aaron berdiri di tempat itu sendirian, dan tidak ada Magus yang mengganggunya.
Ini adalah kedua kalinya dia mengalami sebuah perasaan kehilangan. Lalu yang pertama kali? Yang pertama adalah ketika bakat spiritualnya memburuk, dan pertunangannya dibatalkan.
Aaron memegang cincin warna hitam di tangannya dengan erat. Saat itu adalah saat paling suram dalam hidupnya, tapi untungnya dia menemukan cincin ini!
"Kakek Merlin? Kapan menurutmu aku akan mencapai tingkat seperti Tuan Leylin?"Aaron bertanya dalam hati.
Tidak pernah terpikir olehnya untuk menggunakan koneksinya. Di Kota Dolon, dia hanyalah seorang Acolyte kecil, sedangkan Leylin adalah seorang Magus peringkat 2 yang kuat. Leylin pasti tidak akan mengingat Aaron!
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com