"Laki-laki mana yang kalian bicarakan?" tanya Christian cemburu.
"Hah? Laki-laki?" Yuka tidak mengerti maksud Christian.
"Sepertinya, kekasihmu cemburu dengan pria di dalam novel itu," sindir Haruna.
"Jadi, kamu cemburu sama tokoh novel? Christ, serius cemburu sama dia?" tanya Yuka sambil menunjuk layar ponselnya.
Christian membuang muka. Yuka tertawa melihat Christian. Rasa cemburu Christian terlalu berlebihan. Sampai ia cemburu pada tokoh fiktif.
Haruna mengerti kenapa Christian bersikap seperti itu. Pria mana pun pasti akan cemburu mendengar kekasihnya menyebut nama laki-laki lain. Namun, Haruna tidak mengerti dengan Tristan. Ia melemparkan tatapan seperti tatapan Christian pada Yuka.
Kenapa dia ikut-ikutan, padahal aku bukan pacarnya, batin Haruna. Tristan juga cemburu mendengar bibir Haruna mengucapkan dan memuji laki-laki lain. Meskipun, pria itu hanya ada di dalam cerita, tapi pujian yang diucapkan Haruna dan Yuka, seakan membakar hati kedua pria itu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com