webnovel

Bab 5 Batu Jiwa dan Tidur

Melihat benda hitam dan merasakan dorongan di benaknya, Reza untuk sejenak ragu. Bagaimanapun Reza tidak tahu mengapa instingnya sebagai mayat hidup menyuruhnya mengambil benda itu.

Sebagai seorang yang dapat hidup dengan tenang selama 36 tahun kehidupan sebelumnya, dia harus berhati hati dalam setiap tindakannya. Reza masih tidak mengetahui benda apa yang keluar dari mayat hidup. Dengan bentuknya Reza menyebutnya inti mayat hidup, namun masih tidak ingin mengambilnya. Bagaimana jika benda ini nanti mempengaruhinya.

Reza berpikir sejenak dan berlari ke hutan. Dia mengambil beberapa daun yang lebar dan membuat kantong sederhana untuk membungkus inti mayat hidup tersebut.

Reza kembali dan membungkusnya dan membuat tas bungkusan sederhana. Lalu dia kaitkan dengan tali dari akar dan batang pohon di lengan tulangnya. Meskipun inti mayat hidup cukup mencurigakan, itu hanya jatuh dari kerangka yang tidak terlalu kuat. Pengetahuan dari kehidupan sebelumnya membuatnya menyimpulkan bahwa sesuatu yang membuat insting tubuhnya hidup pasti merupakan hal yang dapat berguna baginya.

Namun sebagai seorang yang berhati-hati dia hanya akan menyimpannya dulu dan tidak menuruti instingnya. Dia akan menyimpan dan mencari informasi terlebih dahulu apa fungsi inti mayat hidup. Setelah selesai menyimpannya, Reza menyusuri gunung tulang, dan yang dia lihat hanyalah tumpukan tulang. Lalu Reza melihat pedang, "Pedang! Akhirnya ada benda yang dapat dipakai!".

Reza mengambil pedang, lalu melanjutkan mencari jam berguna dalam tumpukan tulang. Namun setelah beberapa jam Reza masih tidak menemukan sesuatu yang berguna baginya.

Reza menghela nafas, "Setidaknya aku mendapat pedang bobrok ini!". Lelah mencari Reza melanjutkan perjalanannya. Dia tidak tahun menuju ke mana, sehingga dia hanya terus berjalan ke satu arah dan menandai belakangnya, berharap menemukan sesuatu yang dapat berguna atau menemukan seseorang yang dapat diajak berbicara.

Setelah beberapa jam berjalan Reza menemukan kerangka lain di tengah hutan. Setelah mendekat Reza menyadari bahwa itu merupakan kerangka yang sama gilanya dengan kerangka sebelumnya. "Sial apakah kerangka- kerangka ini tanpa otak?" "Yah walaupun mereka benar secara teknis dapat dibilang tanpa otak, setidaknya tidak bisakah mereka tidak langsung menyerang ketika melihat mayat hidup lain?!"

Tanpa basa basi, Reza bersiap dan memegang pedang di tangannya. Dengan canggung Reza menebaskan pedangnya ke arah tengkorak kerangka dengan tenaganya. Dia menghancurkan tengkorak kerangka dengan mudah. "Ohoho aku mungkin lebih kuat dari yang aku bayangkan"

Setelah membunuh kerangka yang lain, Reza mencari inti mayat hidup di tumpukan tulang dan menaruhnya bersama inti yang dia dapat sebelumnya.

Reza menghela nafas dan melanjutkan perjalanannya di hutan ini. Dalam perjalanan dalam dia bosan dan bergumam banyak hal, dia menamakan " Hutan Bodoh Tanpa Batas". Dia mati kebosanan melihat pohon dan tanaman. Dia telah bertemu dengan "Kerangka Bodoh lusinan kali" dan mengumpulkan inti mayat hidupnya.

Jika dia masih manusia dia mungkin akan bingung dan takut. Namun sebagai mayat hidup, Reza sudah mulai sedikit mengerti tentang dirinya. Tidak perlu makan. Dia berpikir apakah tidak perlu tidur juga? namun setelah waktu yang tidak diketahui berjalan dan bertarung dengan ratusan kerangka bodoh, mungkin beberapa dua atau tiga hari menurut persepsinya, Reza berhenti. Reza merasakan hal yang mirip dengan keadaan sedikit mengantuk di kesadarannya.

Lalu Reza berhenti, Dia mencari tempat duduk dan mencoba menenangkan pikirannya. Tanpa sadar ternyata Reza memang masuk ke dalam keadaan tidur.

Yang tidak Reza ketahui, dia tertidur semala dua hari. Lalu Reza bangun "Aku tertidur? Ternyata kerangka juga bisa tidur... dan bermimpi?"

"Apakah karena aku dulunya manusia?"

"Dan mimpi aneh apa itu? Mengapa hanya ada ruang gelap dengan sebuah benda dengan bentuk tidak beraturan?" "Apakah hutan aneh ini mempengaruhiku? Apakah aku sudah mulai gila karena hutan bodoh ini?"

Reza menghela nafas dan tidak memedulikan mimpinya. Dia sadar bahwa dirinya dapat menidurkan kesadarannya apabila diperlukan atau mencapai suatu kondisi dan tidur.

Reza merasa pikirannya lebih jernih setelah tidur sehingga menyebut keadaan sebelumnya dengan kelelahan pikiran atau mental. Fisiknya tidak perlu makan namun sepertinya pikirannya perlu istirahat.

"Dari mana energi fisikku berasal, meski pikiranku lebih jernih tidak ada bedanya dalam hal fisik sebelum dan setelah tidur" "Ini tidak masuk akal? Fisikawan di bumi pasti akan menjadi gila jika mengetahui keadaan tubuhku saat ini"

Lalu Reza melanjutkan lagi perjalanannya. Reza berjalan menyusuri hutan bodoh dan kadang bertarung dengan beberapa kerangka bodoh "Sial, aku akan mati kebosanan!"

"Kerangka bodoh ini sangat bodoh, tidak adakah pendidikan dasar mayat hidup di dunia ini?" "Inti mayat hidup hanya seukuran kelereng, namun jika menemukan kerangka bodoh ini terus menerus tidak akan ada tempat lagi untuk menaruhnya"

"aku telah mengumpulkan ratusan hal bodoh ini!"

Reza terus mengutuk dan berjalan, sampai dia kelelahan mental kembali. Tanpa dia sadari hutan semakin menipis pohon-pohon semakin pendek. Reza berhenti dan mencoba tidur kembali.

Ketika tidur sebuah retakan hitam muncul di sampingnya. Dalam retakan terdapat ruang tersembunyi. Di dalam ruang itu hanya ada gurun pasir hitam dan terdapat tengkorak hitam padat di atas bukit pasir hitam.

Reza tidur mengobati kelelahan mentalnya dan tanpa sadar retakan meluas menelan dirinya.