Mengakui kekalahan….
Kata-kata Fang Yuan masih terngiang di telinga semua kerumunan.
Seketika, hampir semua Gu Master tingkat dua menatap Fang Yuan dengan terkejut.
Fang Yuan tidak menghiraukan mereka. Ia melipat kedua lengannya dan berdiri di tempat dengan ekspresi datar.
"Mengakui kekalahan? Apa aku tidak salah dengar?"
"Dia Fang Yuan? Dia bahkan tidak berani maju, haha."
"Kita tahu seberapa kuat Xiong Li. Tapi kalau kau mau mengaku kalah, setidaknya lakukan hal itu setelah bertarung. Kalau mengaku kalah sekarang, dia tak hanya menunjukkan kalau dia pengecut – dia bahkan menjelekkan nama klannya."
Bisik-bisik itu bagaikan riak-riak air di permukaan danau yang tenang.
Tatapan Gu Master berubah dari terkejut menjadi menghina, mencibir, dan mengejek di saat yang bersamaan.
Banyak Gu Master klan Gu Yue merasa resah. Tatapan mata para Gu Master dari klan Xiong dan Bai menusuk harga diri mereka.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com