Di tengah keadaan seperti itu, tangan kanannya tiba-tiba mengeluarkan sebatang golok tajam yang tersoren di pinggangnya.
Disus kemudian dengan sebuah seruan. Mungkin seruan itu merupakan pertanda.
Sebab begitu seruan selesai dilakukan, mendadak setiap penjara yang ada di sana langsung bergetar. Semua orang yang menjadi tahanan tiba-tiba telah terbebas keluar.
Mereka segera menyerang Raka Kamandaka dengan segenap kemampuan dan kekuatannya.
Jumlah orang yang saat ini menyerangnya ada sekitar sepuluh orang. Walaupun usia mereka sudah tua, namun kenyataan bahwa kemampuannya juga terhitung tinggi.
Raka diserang dari segala penjuru. Pendekar Pedang Pencabut Nyawa dikeroyok.
Namun bukannya takut, dia malah tersenyum. Senyuman dingin yang mampu membuat mental lawannya ciut.
Sesaat sebelum tiba semua serangan tersebut, Raka sudah membentak nyaring. Dia menerjang ke depan. Persis ke arah kakek tua yang tadi ditolong olehnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com