webnovel

Pendekar Pedang Pencabut Nyawa

Raka Kamandaka adalah seorang pemuda tampan yang berasal dari Keluarga Kamandaka. Keluarga tersebut sangat ternama di Tanah Pasundan. Selain ternama, keluarga itupun merupakan keluarga yang sangat kaya raya. Kekayaannya di mana-mana, bisnis perdagangannya maju pesat. Di sisi lain, Kepala Keluarga Kamandaka juga seorang pendekar. Namanya sangat termashur di dunia persilatan. Setiap orang-orang yang berkecimpung dalam rimba hijau, pasti pernah mendengar nama Pendekar Pedang Tunggal. Sepak terjangnya membuat semua pendekar golongan hitam merasa jeri. Kalau namanya disebut, pasti mereka bakal merasakan seluruh tubuh bergetar karena saking takutnya. Sayang, suatu ketika sebuah malapetaka menimpa keluarga ternama itu. Seluruh anggota keluarganya tewas dibunuh oleh puluhan orang tidak dikenal. Bahkan malapetaka juga menimpa guru dari Raka Kamandaka sendiri. Setelah terjadinya pembunuhan berantai yang dilakukan secara sadis tersebut, Raka Kamandaka memutuskan untuk memecahkan misteri yang menimpa keluarganya. Dia akan terjun ke dunia yang penuh dengan pertarungan sebagai seorang pendekar muda pilih tanding. Dengan sebilah pusaka yang bernama Pedang Pencabut Nyawa, Raka bertekad akan menggetarkan dunia persilatan.

Junnot_senju · Ost
Zu wenig Bewertungen
407 Chs

Tiba di Bukit Siluman

Fajar baru saja menyingsing. Kegelapan malam yang menyelimuti bumi, sekarang telah tidak nampak lagi. Kehidupan baru akan segera dimulai. Para warga telah bangun dari tidurnya. Mereka sudah bersiap-siap untuk melakukan sesuatu yang menjadi tugasnya masing-masing.

Burung-burung terbang dengan penuh semangat. Suara kicauannya membuat siapapun merasa tenang dan nyaman.

Raka Kamandaka dan Arya Saloka baru saja tiba di kaki bukit. Saat ini mereka berdua sedang duduk di depan bara api. Di atas bara api itu ada dua buah singkong yang dibakar.

Kebetulan singkong tersebut sudah matang. Saat ini, keduanya sedang memakan singkong tersebut secara perlahan.

Hawa yang dingin. Di sebuah kaki bukit. Memakan singkong bakar, bukankah pengalaman itu sangat menyenangkan?

"Apakah di atas sana adalah tempat tujuan kita?" tanya Raka di sela-sela makannya.

"Benar, di atas sana adalah Bukit Siluman. Kira-kira tepat pada saat matahari sepenggalah, kita akan segera tiba di sana,"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com