Setelah terdiam cukup lama, akhirnya si Golok Pelenyap Kebahagiaan membuka suara juga, katanya, "Ada Nyai Genit, Banteng Tiga Tanduk, Tangan Baja, Tendangan Kilat, Dewi Berwajah Setan. Selain mereka, ada juga si Tangan Delapan, Raja Kera dari Barat, dan satu lagi si Elang Gunung,"
Untuk kedua kalinya Pendekar Pedang Pencabut nyawa dibuat tergetar. Ternyata cukup banyak juga tokoh-tokoh tua yang terlibat dalam tragedi itu.
"Apakah masih ada tokoh tua lainnya lagi?" tanya Raka lebih lanjut.
"Tidak ada,"
"Benarkah?"
"Benar. Yang patut diperhitungkan hanyalah mereka saja. Sisanya cuma anggota yang dibawa oleh masing-masing pihak,"
"Bagus, dan sekarang, mereka semua sudah hadir di sini?"
"Tepat sekali,"
Tiba-tiba Pendekar Pedang Pencabut Nyawa tertawa sangat lantang. Suara tawa yang terdengar begitu menyeramkan. Entah itu merupakan tertawa senang, atau malah tertawa pedih. Tiada seorang pun tahu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com