webnovel

Pendekar Pedang Pencabut Nyawa

Raka Kamandaka adalah seorang pemuda tampan yang berasal dari Keluarga Kamandaka. Keluarga tersebut sangat ternama di Tanah Pasundan. Selain ternama, keluarga itupun merupakan keluarga yang sangat kaya raya. Kekayaannya di mana-mana, bisnis perdagangannya maju pesat. Di sisi lain, Kepala Keluarga Kamandaka juga seorang pendekar. Namanya sangat termashur di dunia persilatan. Setiap orang-orang yang berkecimpung dalam rimba hijau, pasti pernah mendengar nama Pendekar Pedang Tunggal. Sepak terjangnya membuat semua pendekar golongan hitam merasa jeri. Kalau namanya disebut, pasti mereka bakal merasakan seluruh tubuh bergetar karena saking takutnya. Sayang, suatu ketika sebuah malapetaka menimpa keluarga ternama itu. Seluruh anggota keluarganya tewas dibunuh oleh puluhan orang tidak dikenal. Bahkan malapetaka juga menimpa guru dari Raka Kamandaka sendiri. Setelah terjadinya pembunuhan berantai yang dilakukan secara sadis tersebut, Raka Kamandaka memutuskan untuk memecahkan misteri yang menimpa keluarganya. Dia akan terjun ke dunia yang penuh dengan pertarungan sebagai seorang pendekar muda pilih tanding. Dengan sebilah pusaka yang bernama Pedang Pencabut Nyawa, Raka bertekad akan menggetarkan dunia persilatan.

Junnot_senju · Ost
Zu wenig Bewertungen
407 Chs

Sepuluh Setan Penjaga Neraka IV

"Kalau begitu pertempuran tidak bisa dihindarkan lagi,"

"Memang tidak bisa. Kalian melakukannya karena mempunyai tujuan tertentu. Kami pun demikian,"

"Apa tujuan kalian kemari?"

"Kami ingin mencari jejak para pendekar yang menghilang secara misterius,"

"Oh, benarkah?"

"Benar,"

"Jadi, kalian juga menyangka bahwa para pendekar itu ada di sini? Di balik ruangan yang kami jaga ini?"

"Benar, memang begitu,"

Raka tidak menampik akan hal tersebut. Apalagi di sana memang terdapat pintu lainnya.

"Tapi kami sendiri tidak tahu apa dibalik pintu itu,"

"Benarkah?"

Jawaban orang itu membuat Pendekar Pedang Pencabut Nyawa terkejut. Bagaimana mungkin mereka tidak mengetahuinya? Kalau tidak tahu, lantas untuk apa mereka ada di sini?

"Kami tidak berbohong,"

"Kalau tidak tahu, lalu untuk apa kalian menjaga tempat ini?"

Menjaga suatu tempat, tapi tidak tahu apa yang mereka jaga, bukankah itu konyol?

"Kami hanya menjalankan tugas," tegas orang tersebut.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com