webnovel

Pendekar Pedang Pencabut Nyawa

Raka Kamandaka adalah seorang pemuda tampan yang berasal dari Keluarga Kamandaka. Keluarga tersebut sangat ternama di Tanah Pasundan. Selain ternama, keluarga itupun merupakan keluarga yang sangat kaya raya. Kekayaannya di mana-mana, bisnis perdagangannya maju pesat. Di sisi lain, Kepala Keluarga Kamandaka juga seorang pendekar. Namanya sangat termashur di dunia persilatan. Setiap orang-orang yang berkecimpung dalam rimba hijau, pasti pernah mendengar nama Pendekar Pedang Tunggal. Sepak terjangnya membuat semua pendekar golongan hitam merasa jeri. Kalau namanya disebut, pasti mereka bakal merasakan seluruh tubuh bergetar karena saking takutnya. Sayang, suatu ketika sebuah malapetaka menimpa keluarga ternama itu. Seluruh anggota keluarganya tewas dibunuh oleh puluhan orang tidak dikenal. Bahkan malapetaka juga menimpa guru dari Raka Kamandaka sendiri. Setelah terjadinya pembunuhan berantai yang dilakukan secara sadis tersebut, Raka Kamandaka memutuskan untuk memecahkan misteri yang menimpa keluarganya. Dia akan terjun ke dunia yang penuh dengan pertarungan sebagai seorang pendekar muda pilih tanding. Dengan sebilah pusaka yang bernama Pedang Pencabut Nyawa, Raka bertekad akan menggetarkan dunia persilatan.

Junnot_senju · Ost
Zu wenig Bewertungen
407 Chs

Pertempuran Tiga Pendekar Pedang

Suasana di sana kembali dicekam oleh ketegangan. Semua pendekar memundurkan langkahnya. Mereka berdiri di tempat yang sekiranya aman.

Tiga Datuk Dunia Persilatan lainnya juga memundurkan diri. Mereka memilih posisi tertentu agar mempermudah dirinya jika ada kejadian yang tak diinginkan terjadi.

Angin pegunungan berhembus, membawa pula hawa dingin dan mencekam.

Sekarang kedua belah pihak sudah saling berhadapan satu sama lain. Namun di antara mereka masih belum ada yang terlihat ingin memulai pertempuran. Ketiga tokoh dunia persilatan itu masih saja saling pandang.

Seolah-olah ketiganya sedang mengukur sampai di mana kemampuan lawannya masing-masing.

Sementara itu, dalam jarak beberapa tombak di sebelah sana, Dewa Kegelapan Ketujuh dan Dewa Kegelapan Keempat masih berdiri di tempatnya masing-masing. Kedua orang itu masih diam. Tubuhnya tidak bergerak. Mereka persis seperti sebuah arca.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com