Raka Kamandaka bergerak ke sana kemari demi menyelamatkan dirinya dari ancaman maut. Malah satu ketika terpaksa dirinya harus bergulingan di tanah karena Ragadenta terus mencecar ke seluruh bagian tubuhnya.
Si Pedang Penggetar Jiwa tersenyum dingin. Dia sudah menduga kalau Raka tidak akan sanggup melawannya. Menurut penilaiannya, pemuda serba putih itu terlalu memaksakan diri. Apa yang dia putuskan tak lebih hanyalah menuruti keinginan nafsu belaka.
Tetapi, benarkah kenyataannya seperti itu? Apakah kemampuan Pendekar Pedang Pencabut Nyawa hanya sampai di situ saja, ataukah dia baru akan memulai semuanya?
Srett!!!
Perjuangan Ragadenta dengan Pedang Pemutus Kehidupan miliknya ternyata tidak sia-sia. Setelah sekitar sepuluh jurus mencecar lawan, akhirnya dia berhasil merobek bahu kiri Raka Kamandaka.
Luka yang tercipta memang tidak terlalu dalam karena pemuda itu keburu menarik tubuhnya. Tetapi meskipun begitu, luka itu justru malah bertambah lebar.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com