webnovel

Pendekar Pedang Pencabut Nyawa

Raka Kamandaka adalah seorang pemuda tampan yang berasal dari Keluarga Kamandaka. Keluarga tersebut sangat ternama di Tanah Pasundan. Selain ternama, keluarga itupun merupakan keluarga yang sangat kaya raya. Kekayaannya di mana-mana, bisnis perdagangannya maju pesat. Di sisi lain, Kepala Keluarga Kamandaka juga seorang pendekar. Namanya sangat termashur di dunia persilatan. Setiap orang-orang yang berkecimpung dalam rimba hijau, pasti pernah mendengar nama Pendekar Pedang Tunggal. Sepak terjangnya membuat semua pendekar golongan hitam merasa jeri. Kalau namanya disebut, pasti mereka bakal merasakan seluruh tubuh bergetar karena saking takutnya. Sayang, suatu ketika sebuah malapetaka menimpa keluarga ternama itu. Seluruh anggota keluarganya tewas dibunuh oleh puluhan orang tidak dikenal. Bahkan malapetaka juga menimpa guru dari Raka Kamandaka sendiri. Setelah terjadinya pembunuhan berantai yang dilakukan secara sadis tersebut, Raka Kamandaka memutuskan untuk memecahkan misteri yang menimpa keluarganya. Dia akan terjun ke dunia yang penuh dengan pertarungan sebagai seorang pendekar muda pilih tanding. Dengan sebilah pusaka yang bernama Pedang Pencabut Nyawa, Raka bertekad akan menggetarkan dunia persilatan.

Junnot_senju · Ost
Zu wenig Bewertungen
407 Chs

Pernah Mengalami Hal yang Sama

Saat ini hari sudah senja kembali.

Keadaan di kota sekitar masih tampak sama seperti biasanya. Masih ramai. Masih banyak orang yang berlalu lalang dan berdesak-desakan.

Di kamar itu sudah ada kembali Raka Kamandaka. Pemuda itu sedang duduk di bangku sebelumnya.

Di hadapannya ada Candika Sari. Kebetulan keadaannya sekarang sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Seluruh tenaga sudah pulih total. Mulut luka dan racun yang dia derita juga sudah hampir sembuh.

Kedua muda mudi itu sudah sejak tadi banyak bercerita untuk menghilangkan kesan canggung di antara mereka.

Namun setelah merasa puas bercanda tawa, mendadak Candika Sari berkata, "Raka, apakah kau mau mendengar masalah yang aku tanggung saat ini? Apakah kau ingin tahu juga siapa Anggalarang sebenarnya?"

"Boleh, kalau memang kau tidak keberatan," jawab Raka sambil tersenyum hangat.

Candika Sari mengangguk. Dia meneguk dua cawan arak sebelum memulai ceritanya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com