Seolah-olah dirinya hanya bertarung seorang diri. Tubuh Pendekar Pedang Pencabut Nyawa seperti transparan. Padahal dirinya sudah yakin kalau setiap jurus dan serangan yang dia lancarkan sebenarnya mengenai sasaran dengan telak.
Siapa sangka, yang terjadi malah sungguh diluar dugaannya. Hal seperti itu bukan cuma terjadi satu atau dua kali, bahkan belasan kalo berturut-turut. Si Tongkat Baja Terbang sendiri sampai-sampai dibuat keder karena hal itu.
Sekarang dirinya sedang berhenti menyerang. Si Tongkat Baja Terbang menghela nafas beberapa kali. Pertanda bahwa dia sudah kelelahan. Tenaganya, baik itu tenaga luar maupun tenaga dalam, sudah banyak keluar. Hawa murni dan hawa sakti juga sama.
Seumur hidupnya, baru sekali ini saja dia mengalami kejadian seperti sekarang.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com