Setelah kentongan ketiga terdengar, akhirnya Cantaka Cakrawala memutuskan untuk pulang. Dan begitu dirinya sampai di kereta kuda lalu masuk ke dalamnya, benar saja, Senopati Taruma Sena ternyata sudah berada di dalam kereta.
Kondisinya masih baik-baik saja. Tidak kurang seujung rambut pun. Malah raut wajahnya juga terlibat gembira. Tak nampak seperti orang yang baru saja menjadi tawanan.
Cantaka Cakrawala hanya tersenyum lalu masuk ke dalam. Dia belum bicara. Tapi setelah kereta kuda mulai berjalan dan dirinya sudah mendapatkan tempat duduk yang nyaman, mulai lah orang tua itu mengawali pembicaraan.
"Apakah mereka melukaimu?" tanyanya tiba-tiba bicara serius.
"Tidak, mereka memperlakukan aku dengan baik. Malah seperti tuan rumah kepada tamunya," jawab Senopati Taruma Sena.
"Sungguh?"
"Aku tidak berbohong. Buktinya keadaanku masih baik-baik saja,"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com