Tubuhnya berputar. Bersamaan dengan gerakan itu, pedangnya juga kembali digetarkan. Tebasan pedang beruntun datang mencecar kepada dua orang musuhnya. Cahaya kelabu menyeruak, menyelusup masuk lewat celah yang diciptakan oleh lawan.
Pendekar Pedang Awan Kelabu terus mengejar ke mana pun dua orang itu pergi. Dia tidak mau melepaskan lawannya begitu saja. Pedang itu tiba-tiba mengeluarkan selapis cahaya kelabu, disusul kemudian dengan tusukan beruntun.
Gerakanya bagaikan kilat. Cara Pendekar Pedang Awan Kelabu menyerang sangatlah cepat, kekuatan yang terkandung dalam setiap serangan itu juga begitu dahsyat.
Dua orang lawannya seketika berada di posisi terdesak hebat. Keduanya tidak bisa bergerak secara leluasa. Sekarang semua jalan keluarnya sudah tertutup oleh sinar pedang lawan. Mau tak mau mereka hanya terus bertahan sekuat mungkin.
Trangg!!! Trangg!!! Trangg!!!
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com