Sementara itu, selama pertarungan di antara mereka berlangsung, Raka sama sekali tidak meliriknya. Pemuda itu tetap berdiri dalam diam dan membelakangi. Sejak tadi hingga sekarang, posisinya tidak pernah berubah.
"Akhirnya kau pun muncul juga," katanya dengan nada hangat.
"Ya, aku sudah muncul," jawabnya dingin.
"Sejak awal aku sudah tahu kalau kau berada di sini,"
"Lalu kau membiarkan si Tongkat Baja Terbang membokong dirimu. Kau tidak memberikan perlawanan karena sengaja ingin melihat apakah aku akan diam saja atau tidak, bukankah begitu?" tanya Pendekar Pedang Awan Kelabu sambil menatap punggung Raka Kamandaka.
"Ehmm, tidak salah," kata Raka membenarkan.
Tujuannya memang itu. Ternyata Raka sengaja berpura-pura tidak tahu bahwa dirinya hendak dibunuh lawan secara diam-diam. Hal tersebut dilakukan cuma karena ingin melihat, apakah Pendekar Pedang Awan Kelabu akan keluar dan menyelamatkan nyawanya, ataukah tidak.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com