Begitu pedang Raka Kamandaka telah dicabut dari tenggorokan, tubuh si Pedang Mega Mendung langsung ambruk ke tanah. Tak ayal lagi, saat menyentuh tanah, nyawanya sudah melayang.
Dia tewas dalam keadaan mengenaskan.
Sementara itu, sepanjang jalannya pertarungan, semua tokoh yang hadir di sana menyaksikan kejadian tersebut dengan mata terbelalak lebar. Di sana terdiri dari berbagai macam ahli. Ada ahli pedang, tongkat, tombak, dan senjata lainnya.
Dan semuanya memandang dengan mata terbelalak kagum. Mereka kagum karena sepak terjang pemuda bernama Raka Kamandaka.
Menurut para ahli itu, Raka telah berhasil mencapai pencapaian tertinggi dalam ilmu pedang. Selama kurun waktu seratus tahun belakangan, rasanya belum banyak orang yang mampu mencapai titik tersebut. Apalagi orang itu masih berusia cukup muda.
Kalau tidak melihatnya secara langsung, siapa yang akan mempercayai hal tersebut?
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com