"Aku mengerti," jawab gadis itu sambil menggertak gigi.
Sementara itu, Pendekar Pedang Pencabut Nyawa terus merangsek ke depan. Pedang pusaka yang dia genggam telah mengeluarkan cahaya kehitaman yang amat pekat. Semakin berjalannya waktu, serangan yang dia lancarkan semakin dahsyat pula.
Setelah berusaha mencari jalan keluar, akhirnya usaha Raka Kamandaka membuahkan hasil sesuai dengan harapan awal.
Jalan telah terbuka lebar.
Pada saat itulah Sepasang Belati Perenggut Sukma tiba-tiba melompat setinggi mungkin.
Wushh!!!
Tubuhnya meluncur ke atas. Dia langsung mendarat di atas tembok. Namun dirinya tidak langsung pergi, dia sempat menengok ke belakang. Tepat ke arah di mana Pendekar Pedang Pencabut Nyawa sedang bertarung sengit melawan para anggota Organisasi Rajawali Merah.
"Cepat pergi dari sini. Waktu yang tersisa tidak banyak," teriak pemuda tersebut dengan lantang.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com