"Sayang sekali, kau telah terlambat!" ejek Pendekar Pedang Pencabut Nyawa.
"Aku sudah tahu,"
"Kalau sudah tahu, kenapa sampai sekarang kau belum juga melancarkan serangan terakhirmu?"
"Karena aku tidak punya keyakinan dapat membunuhmu," katanya memasang wajah serius.
Rekannya yang berdiri di samping juga mengangguk. Mereka tidak berbohong. Memang pada saat ini, keduanya sudah tidak punya keyakinan bisa membunuh Raka Kamandaka.
Jangankan hasrat untuk membunuh, hasrat untuk melanjutkan pertarungan pun rasanya sudah tidak ada. Semuanya hilang tanpa jejak. Hilang begitu saja.
"Jadi karena sudah tidak yakin, maka kau lebih memilih menunggu kematian, daripada berusaha untuk menghindarkan diri dari kematian?"
"Benar. Kalau sudah tidak punya keyakinan, lantas untuk apa aku bertarung? Toh pada hakikatnya, hasil akhirnya pasti sama saja,"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com