Tetapi walaupun isinya terbilang singkat, makna yang terkandung dalam setiap patah katanya justru mampu mengobarkan amarah yang tumbuh di dalam jiwa.
Wajah Pendekar Pedang Pencabut Nyawa sendiri langsung berubah hebat. Hawa pembunuhan mendadak keluar dari setiap pori-pori di tubuhnya.
"Bangsat!!!" katanya menahan geram.
"Bagaimana, apakah sekarang kau percaya?" tanya Cempaka Ungu kemudian.
Raka tidak menjawab pertanyaannya tersebut. Untuk sesaat, pemuda itu berusaha menahan emosinya sendiri. Dia tidak mau terbawa suasana. Walaupun simpul utama dalam persoalan ini mulai ditemukan, tapi tetap saja, Raka tidak boleh bertindak gegabah.
Apalagi jika tindakan itu hanya dilandasi oleh nafsu dan tanpa rencana.
"Tunggu dulu, dari mana kau bisa mendapatkan gulungan ini?" tanyanya lebih lanjut lagi.
"Aku mendapatkan gulungan itu ketika bertemu dengan dia di kediamannya,"
"Apakah kau pergi bersama gurumu, ketika akan menyusun rencana untuk membunuhku?" tanya Raka memastikan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com