Detik selanjutnya, Pendekar Pedang Pencabut Nyawa sudah melayangkan serangannya kembali. Gempuran serangan tapak yang berbahaya segera mengancam seluruh tubuh keduanya.
Telapak tangan itu seolah membawa bara api. Belum tiba tangan aslinya, hawa panas yang tiada tara sudah menerjang lebih dulu.
Mereka kaget. Sebisa mungkin keduanya menghindari semua serangan yang diberikan oleh lawan.
Namun sayang sekali, berselang empat jurus kemudian, Raka sudah berhasil menghantam kedua tubuh mereka dengan menggunakan jurus Tapak Penggetar Sukma.
Kedua musuhnya terlempar lalu jatuh bergulingan di atas tanah. Darah segar terlihat merembes keluar dari masing-masing mulutnya.
Sebelum pemuda serba putih itu menanyakan informasi, kedua orang tersebut malah telah meregang nyawa.
Pendekar Pedang Pencabut Nyawa hanya dapat menghela nafas berat.
Kecuali seperti itu, memangnya apa lagi yang dapat dia lakukan?
Wushh!!!
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com