webnovel

Pendekar Pedang Pencabut Nyawa

Raka Kamandaka adalah seorang pemuda tampan yang berasal dari Keluarga Kamandaka. Keluarga tersebut sangat ternama di Tanah Pasundan. Selain ternama, keluarga itupun merupakan keluarga yang sangat kaya raya. Kekayaannya di mana-mana, bisnis perdagangannya maju pesat. Di sisi lain, Kepala Keluarga Kamandaka juga seorang pendekar. Namanya sangat termashur di dunia persilatan. Setiap orang-orang yang berkecimpung dalam rimba hijau, pasti pernah mendengar nama Pendekar Pedang Tunggal. Sepak terjangnya membuat semua pendekar golongan hitam merasa jeri. Kalau namanya disebut, pasti mereka bakal merasakan seluruh tubuh bergetar karena saking takutnya. Sayang, suatu ketika sebuah malapetaka menimpa keluarga ternama itu. Seluruh anggota keluarganya tewas dibunuh oleh puluhan orang tidak dikenal. Bahkan malapetaka juga menimpa guru dari Raka Kamandaka sendiri. Setelah terjadinya pembunuhan berantai yang dilakukan secara sadis tersebut, Raka Kamandaka memutuskan untuk memecahkan misteri yang menimpa keluarganya. Dia akan terjun ke dunia yang penuh dengan pertarungan sebagai seorang pendekar muda pilih tanding. Dengan sebilah pusaka yang bernama Pedang Pencabut Nyawa, Raka bertekad akan menggetarkan dunia persilatan.

Junnot_senju · Ost
Zu wenig Bewertungen
407 Chs

Anggota Perguruan Macan Hitam

"Eyang, apakah mereka adalah orang-orang yang kau maksudkan barusan?" tanya Raka tiba-tiba.

Awalnya Eyang Wijaya Kusuma tidak mengerti apa yang dimaksud oleh anak muda itu. Namun ketika dirinya mengikuti pandangan mata Raka Kamandaka, si Pedang Malaikat Pembasmi Iblis itu kaget bukan kepalang.

Wajahnya seketika merah padam. Amarah yang menggebu-gebu mendadak berkobar dari dalam jiwanya. Sepasang mata yang biasanya tenang dan penuh kehangatan itu, sekarang berubah hebat.

Pandangan matanya berubah dingin. Menandakan kekejaman, menandadakan kebuasan.

"Benar, mereka lah orang-orang yang aku maksud. Bagus, akhirnya para keparat itu muncul juga," jengeknya.

Sehabis berkata demikian, Eyang Wijaya Kusuma segera menjejakkan kakinya ke tanah.

Wushh!!!

Tubuhnya meluncur deras ke depan sana. Mirip seperti sebatang anak panah yang ditarik lalu dilesatkan dengan pengerahan seluruh tenaga.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com