Azka menutup bukunya, memasukkan ke ransel, ponselnya berdering, Vidio Call dari maminya, Azka mengangkat.
"Halo ..." jawab Azka, terlihat
wajah maminya dengan para pegawai, Azka tersenyum bahagia melihat kebersamaan yang romantis terjalin.
"Azka tolong jangan ngaku dulu ke Fariha, dia curiga, kau harus merahasiakan statusmu sebentar, nanti akan ada yang membantumu, mereka teman Mami," pinta Sofia.
"Iya Ma ..." jawab ringan Azka .
"Dia sudah di Korea."
"Iya, nanti alamatnya Mami kirim lewat WA, tapi ingat jangan terlalu dekat, kalau tau dia pasti menghindar," jelas Maminya.
"Baik Ma," jawab Azka.
"Kamu masih di bandara Paris?" tanya mami Sofia di krubung pegawai wanita.
"Iya, terbangnya ke Korea dua jam lagi Ma, hai bibik-bibik cantik," Sapa Azka ke para pegawai.
"Hai den Azka ..." Serempak pegawai.
"Sudah ya ... hati-hati, kalau lapar makan, jangan sampai telat makan," tegur Maminya.
"Siap Ma, Assalamu'alaikum," ujar Azka melambaikan tangan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com