Sementara itu Pertapa Dewahastu rupanya tengah menuju ke sebuah bukit kecil yang berada agak ke tengah laut.
"Hmm .. ternyata Tuan Dewahastu menuju ke bukit kecil itu, untuk apa malam-malam begini beliau ke sana? Apa jangan-jangan memang di sanalah tempatnya melakukan pertapaan? Yah bisa jadi seperti itu," ujar Saung Rumbaka nampak kagum dengan perilaku pertapa sakti itu.
"Apa sebaiknya aku ikuti saja ya ke sana ..? Tapi bagaimana bisa, aku kan gak bisa berjalan di atas air, ah .. masak iya aku mesti berenang ..? Ah enggak ah .. takutnya nanti malah ketahuan Tuan Dewahastu dan beliau malah jadi marah nanti kepadaku," ujar Saung Rumbaka sembari menundukkan wajahnya ke bawah dan betapa kagetnya pemuda itu begitu tiba-tiba dia merasa ada tangan yang menyentuhnya dari arah belakang.
"Kau sedang apa ..?" tanya orang yang memegang pundak itu.
"Hoh ..!! Tuan Dewahastu??" ternyata orang itu adalah Pertapa Dewahastu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com