"Saudara Perempuan." Mineah tersenyum cerah saat mendekati saudara perempuannya, Xenia.
"Mineah, kamu datang!" Xenia tersenyum padanya.
"Takkan kulewatkan untuk apapun juga, Kak," ujar Mineah dengan senyum paling cerahnya. Kakak perempuannya tampak memukau dengan gaun pengantinnya.
Sesaat kesunyian melintas di antara mereka, orang tua mereka tampak memberi mereka ruang yang mereka butuhkan sebelum mereka akhirnya berpelukan satu sama lain. Pelukan hangat saudaranya adalah perasaan yang juga sangat dirindukan oleh Mineah. Waktu singkat bersama di Valcrez tidak cukup untuk memuaskan keinginannya untuk dekat dengan kakak perempuannya.
"Senang sekali kamu ada di sini," ucap Xenia dengan mata berkaca-kaca. "Sebagian dari diriku berpikir bahwa…"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com