Mu Lingqian berteriak kepada Xiao Q dengan suara dingin, "Xiao Q!"
Mulut Xiao Q baru saja terbuka dan sekarang hanya bisa ditutup. Ia bahkan belum sempat makan. Anjing besar itu berlari kembali ke hadapan Mu Lingqian dengan ekspresi menyedihkan.
Wen Xiangyang merasa bahwa Mu Lingqian sengaja melakukannya. Jelas-jelas Mu Lingqian yang memberikan Xiao Q kepadaku. Xiao Q baru datang sehari, tapi mengapa aku merasa dia sengaja menjadikan Xiao Q bulan-bulanan? pikir Wen Xiangyang. Namun, ia segera menggelengkan kepalanya. Mungkin ia terlalu banyak berpikir.
Sama seperti kemarin, Wen Xiangyang menyajikan makan malam Mu Lingqian. Setelah makan, ia mencuci piring. Lalu, ia mengusap punggung Mu Lingqian dan memeriksa sejauh mana penyembuhan lukanya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com