webnovel

Bukan Orang yang Lemah Lagi!

Redakteur: Wave Literature

Benar saja. Tak lama setelah Yun Xi keluar dari rumah, terdengar teriakan Chen Lixue dan suara hantaman. Yun Xi dan Tang Cheng saling melirik dan tersenyum selagi mereka berjalan menuju pintu masuk desa.

Liang Danyi yang mengejar Qi Yuan untuk waktu yang lama tidak bisa mengatakan sepatah kata pun dan mulutnya penuh dengan asap knalpot mobil. Saat ini, ia terjebak dengan perutnya yang penuh asap dan belum kembali. Ketika ia memutar kepalanya, ia melihat Yun Xi dan Tang Cheng yang berjalan berdampingan. Keduanya tampak sangat menyilaukan ketika berbincang dan tertawa.

"Yun Xi, aku senang kamu masih hidup!" ujar Tang Cheng. Ini adalah berkah dalam sebuah kemalangan.

"Iya! Senang rasanya bisa hidup!" jawab Yun Xi sambil menghela nafas. Ia takut tidak ada yang tahu lebih baik darinya tentang bagaimana rasanya menjalani kehidupan lain.

"Gadis terkutuk, berhenti!" Liang Danyi berlari dan menarik lengan Yun Xi, "Kamu adalah gadis yang terkutuk! Nyalimu semakin besar dan besar. Bahkan, kamu berani mempengaruhi seluruh warga desa dan menuduh ibuku! Lihatlah, aku akan berurusan denganmu!"

Yun Xi melirik kuku Liang Danyi yang diam-diam menusuk dagingnya dan sudut bibirnya sedikit terangkat. Ia menggerakkan pergelangan tangannya, lalu punggung tangannya mendorong lengan Liang Danyi menjauh. Gerakannya terlalu cepat hingga tangan Liang Danyi tidak sempat melawan sebelum dipelintir hingga langsung terkilir.

"Aaahhh…!!!" Rasa sakit itu membuat wajah Liang Danyi menjadi pucat dan tertekuk karena penuh amarah. Ia menangis dan menatap Yun Xi. "Gadis terkutuk! Beraninya kau menyentuhku…"

"Liang Danyi, kamu yang memintanya," Yun Xi menarik tangannya dengan santai dan melirik tatapan pahit Liang Danyi dengan ringan tanpa memedulikan trik kecil di matanya.

"Kamu…" Liang Danyi menyeringai kesakitan sambil memegang lengan yang terkilir, "Kamu berani menyinggung perasaanku! Sudah begitu, kamu masih ingin tinggal di rumahku! Jangan lupa bahwa semua yang kamu makan dan tempat tinggalmu semuanya adalah milik keluarga Liang. Menyinggung perasaanku tidak baik untukmu!"

"Apakah aku yang memanfaatkan keluarga Liang-mu, atau kalian yang mengambil keuntungan dari keluarga Yun? Kamu sendiri tahu jawabannya dalam hati. Jangan berpikir bahwa Liang Xinyi bisa masuk ke dalam keluarga Yun dan kamu juga bisa ikut dipromosikan ke sana. Selama aku masih hidup, aku tidak akan membuat kalian bahagia. Tidak mudah mengambil keuntungan dariku!"

"Kamu! Jangan terlalu senang! Ibuku tidak akan membiarkanmu kembali ke Ibukota!" seru Liang Danyi. Tidak peduli bagaimanapun, keluarga Yun di Ibukota adalah jalan pintas menuju kemakmuran masa depan mereka. Mereka tidak akan membiarkan gadis terkutuk ini kembali meskipun mereka mati.

"Benarkah? Aku khawatir ibumu bahkan tidak bisa melindungi dirinya sendiri sekarang!" balas Yun Xi sambil melihat ke dalam rumah yang menjadi sumber teriakan Chen Lixue.

Ekspresi Liang Danyi tiba-tiba berubah. Ketika ia berbalik dan hendak berlari ke rumah,, pergelangan tangannya yang tadi ditarik oleh Yun Xi. Liang Danyi menatap lengannya yang terkilir ke belakang dengan tatapan kosong dan merintih dengan suara serak. Namun, sebelum ia bisa berteriak, lengannya tidak terasa sakit lagi.

Apakah gadis mati ini mendapatkan darah ayam hari ini? Beraninya dia berurusan dengan diriku! pikir Liang Danyi. Selain itu, teknik menekuk tulang Yun Xi barusan tampaknya lebih kuat daripada dokter di desa. Ia menggerakkan lengannya dengan tidak percaya dan merasa lega ketika ia tidak menemukan ada yang salah. Jika tangannya patah, ia harus membunuh pelacur kecil itu.

Yun Xi terlalu malas untuk menjawabnya dan mengajak Tang Cheng yang terlihat terkejut untuk pergi. Ia memegang kunci yang diam-diam ia ambil dari Liang Danyi. Tang Cheng sedikit terkejut melihat Yun Xi yang sangat berbeda dari biasanya dan ia hanya bisa menelan ludah. ​​Ia tidak tahu bagaimana caranya membuka mulutnya untuk sementara waktu sebelum akhirnya bertanya, "Yun Xi, kamu baik-baik saja, kan?"

Yun Xi baru saja memasang wajah yang kejam, namun kini ia begitu menawan sehingga Tang Cheng tidak sanggup melihatnya langsung. Setiap hari, ia melihat kakak beradik Liang Xinyi menindas Yun Xi yang tidak bisa melawan dan membalas. Namun, hari ini ia melihat Yun Xi melawan dan merespons dengan cepat. Itu sulit dipercaya bagi Tang Cheng.

"Aku baik-baik saja, Tang Cheng. Aku bukan orang yang lemah lagi setelah aku mati!" jawab Yun Xi. Ia mengangkat kepalanya dan matanya yang bersinar memantulkan cahaya yang cemerlang, seperti cahaya bintang kecil yang bersinar terang.