Melihat gadis itu menatapnya dan tersenyum, Mu Feichi tiba-tiba mengulurkan tangannya untuk mencubit dagunya, sambil bertanya dengan mata sedikit menyipit, "Mengapa kamu tersenyum padaku?"
"Bukan apa-apa!" Yun Xi berkedip-kedip dan memalingkan kepalanya, dia merasa malu seolah ketahuan bertindak salah dan tidak berani menatap matanya.
Dia tersenyum pada Mu Feichi bukan tanpa sebab, tetapi hanya karena ketika melihat pria itu mengajari dirinya, ada perasaan yang berbeda seperti sebelumnya.
Selama ini Yun Xi tidak pernah memasukkan pria ini kedalam hatinya, karena dia hanyalah orang asing dan bimbingannya dianggap seperti guru baginya.
Namun sekarang, ketika pria itu mengajarinya, dia mengagumi dan memuja pria itu. Menganggapnya sebagai pria pujaan hatinya, yang merupakan perasaan yang berbeda dari sebelumnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com