Sejak saat itu Narendra tidak pernah menghubunginya lagi, entah pesannya pada Ralin disampaikan atau tidak, Nastya tidak tahu. Yang jelas, dirinya pun tidak berniat untuk menghubunginya lagi.
Di kafe, Nastya duduk di ruang kerjanya terlihat sangat lemah. Dia selalu mual dan muntah ketika mencium aroma masakan dari dapur.
Alika yang melihat hal itu segera menghampiri Nastya dan bertanya, "Nanas, kau kenapa? Apa kau sakit?
Ia melihat Nastya sedang memegang mulutnya dan hampir muntah.
"Ah, tidak! Aku hanya tidak enak badan saja, " jawab Nastya dengan sedikit berbohong. Dirinya tidak mungkin memberitahu keadaannya pada Alika, walau wanita itu adalah sahabatnya sendiri. Ia terlalu malu untuk membuka aibnya di depan Alika.
Nastya segera bangkit berdiri, ia bersiap untuk pergi.
"Aku ke atas dulu, ya! Kepalaku pusing, aku mau istirahat," ucap Nastya pada Alika ketika wanita itu masih ada di depannya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com