webnovel

PANGERAN YANG TERLUPAKAN

20:00

"semuanya sudah setuju mereka bilang barang akan dikirim kan ke CLOKIN besok siang"ucap Myoko

"ya itu bagus,besok aku juga akan menemui 2 teman lama ku"ucap Takano yang duduk disamping ranjang Myoko,

"Taka-san apa yang terjadi jika aku benar-benar menghilang?"

"biasanya seperti orang kebanyakan sejarah akan sedikit berubah dan aku tidak tahu kelanjutanya"jawab Takano,

"sudah berapa lama kau memiliki murid bernama Yuka? aku penasaran"tanya Myoko sambil memasang wajah bingung

"aku menjadi guru untuk Yuka setelah ayahnya menghilang 7 tahun yang lalu dia diculik oleh Mafia dan aku mendapat kabar dari pamanya"jawab Takano ia lalu meneguk teh yang ia beli di mesin vending di dekat ruangan,"besok aku mau pergi ke Jerman,aku harus menemui rekanku,kau bisa menjaga dirikan?"

"ya aku bisa menjaga diri,berhati-hatilah"Myoko lalu menguap,"aku tidur duluan Taka-san,selamat malam"ucap Myoko sambil menarik selimutnya dan perlahan memejamkan matanya, Takano lalu menyandarkan badanya ke sandaran kursi dan ikut memejamkan matanya.

8:00 BANDARA INTERNASIONAL

"kau tidak perlu menemaniku"ucap Takano kepada Myoko yang sedang didorong menggunakan kursi roda oleh pengawal barunya,"aku bisa sendiri,lebih baik kau istirahat Myoko"

"apa salahnya seorang atasan menemani pelayanya pergi"

"yang benar saja kau memanggilku pelayan"ucap Takano sambil mengangkat tas miliknya yang sedikit merosot kebawah,

"PEMBERITAHUAN UNTUK PESAWAT ICARUS AIRLINE AKAN SEGERA LEPAS LANDAS DALAM WAKTU 30 MENIT LAGI,PARA PENUMPANG YANG SUDAH MEMILIKI TIKET DIHARAPKAN UNTUK SEGERA MASUK KEDALAM PESAWAT TERIMA KASIH"

mereka lalu sampai didepan pintu penghubung pesawat dan terminal

"baiklah aku harus pergi,sampai jumpa Myoko"

"oh... tunggu sebentar ini bawalah bersamamu"ucap Myoko sambil memberikan sebuah jimat Omamori kepada Takano,Takano lalu mengambil jimat itu,

"ya terima kasih,sampai jumpa"Takano lalu masuk kedalam pesawat meninggalkan Myoko bersama pengawalnya,Myoko hanya melambaikan tangan kirinya pada Takano dikarenakan tangan kananya yang sudah hampir memudar,sedangkan tangan kirinya belum terlalu,Takano lalu terbang ke Jerman untuk menemui rekan bangsawanya yang sedang singgah di Jerman,

Freilin Jerman 19:00 WUNDER BAR

seorang pria tinggi berambut cokelat terlihat sedang meminum segelas bir dengan nyaman bersama pelayan pribadinya sampai seorang pria berbadan besar dengan tato di kedua lenganya dan kelompoknya mengganggu mereka,

"hei menyingkirlah"ucap pria itu dengan nada kasar

sang pelayan yang mendengar itu langsung beranjak dari tempatnya dan meredam suasana,"permisih tuan-tuan kalian bisa duduk ditempatku saja,karena tuan muda sedang minum"ucap pelayan

pria itu lalu tertawa"apa yang dia katakan tuan muda, hahaha hei kakek tua mundurlah ini urusanku dengan tuan mudamu"pria itu lalu mengambil gelas yang diminum oleh pria tinggi itu dan melemparnya,"kau mau bertarung?"

pria itu lalu berdiri dan dengan lincah langsung membuat pingsan pria itu dengan satu pukulan dibagian lehernya,teman-temanya pun terkaget melihat itu mereka lalu mengeluarkan senjata mereka masing-masing ada kapan,pisau bahkan pistol,

"tuan peter..."

"mundurlah Yohan aku akan mengurus ini"ucap peter ia lalu mengeluarkan kedua Revolvernya yang ia namai Liz dan Lisa,sang Bartender lalu menutup barnya dengan sebuah penutup kaca anti peluru dan beberapa pelanggan pun menjauh dari daerah mereka,ia lalu menekan Hammer Revolver miliknya,

"shall we"ia lalu melepaskan tembakan ke beberapa orang dan membuat suasana menjadi gaduh ,tersisa 6 orang yang masih hidup dari kelompok itu Peter lalu membalikan meja dan berlindung dibaliknya,ia lalu menekan Hammer nya sekali lagi untuk mengisi ulang peluru proyektil didalam Revolvernya dan keluar dari belik meja lalu menembak beberapa meja tipis yang dijadikan tempat persembunyianya kelompok itu hingga mereka semua mati dan 1 orang berhasil meloloskan diri,ia lalu meniup laras Revolvernya yang mengeluarkan asap,

"Yohan aku mau tim pembersih kemari dan siapkan mobil kita pulang"ucap Peter sambil meletakan beberapa lembar uang di meja bar untuk membayar kerusakan dan minumanya,mereka berdua lalu berjalan ke luar bar dan menunggu mobil jemputan yang akan datang,tak berselang sebuah sedan hitam datang,mereka berdua lalu masuk kedalam mobil itu dan melaju pergi ke rumahnya yang berada di pinggiran kota Freilin,

"tuan muda kita kedatangan tamu dari jauh"ucap Yohan

"siapa dia?"tanya Peter sambil memainkan handphonenya

"dia bilang dia berasal dari Jepang dan mau menjual pedang,apa kita suruh dia pergi saja"

Peter lalu tersenyum"tidak biarkan saja,nanti aku akan menemuinya"jawab peter,"ah.... Yohan apa kita masih memiliki stok Wine di mobil kita,jika ada tolong ambilkan sebotol,"

"baik tuan muda"Yohan lalu membuka sebuah kulkas kecil yang berada di bawah kursinya, ia lalu mengambil sebotol Wine dan menuangkanya ke gelas untuk Peter,

"silahkan tuan"

"terima kasih Yohan"Peter lalu meneguk Wine itu dan menikmatinya,"coba saja orang itu tidak mengambil Bir miliku,namun Wine juga tidak ada salahnya"ucap Peter,tak berselang lama mereka pun sampai dirumah Peter sebuah rumah besar dengan pagar panjang dan gerbang yang cukup besar dan ada kolam renang dihalaman belakang,

"tuan turun disini?"tanya Yohan yang melihat Peter minta diturunkan didepan rumah karena biasanya Peter turun di garasi,

"ya tidak apa-apa Yohan,aku harus menemuniya terlebih dahulu"ucap Peter sambil menutup pintu mobil,ia lalu berjalan ke arah teras depan dimana Takano sudah menuggunya disana,"hal teman lama, mohon maaf aku tidak mau membeli pedang mu yang rumit itu"ucap Peter menyapa Takano,mereka lalu berjabat tangan dan mengobrol di teras,Takano lalu menjelaskan misi yang akan di jalankan Peter nantinya dan juga menjelaskan tentang kehidupanya di Jepang,

"akhirnya setelah 1 tahu aku mengaggur aku mendapatkan misi juga"ucap Peter yang senang,"jadi bagaimana keadaan Yuka? kau tahu aku sudah tidak bertemu denganya semenjak 11 tahun yang lalu"

"ya dia baik-baik saja,dia semakin mahir menggunakan Katananya dan juga besok dia akan ikut misi ini"jawab Takano

tak lama kemudia Yohan datang membawakan sebotol Wine dan 2 gelas kosong ke teras depan,"silahkan tuan"

"maaf Yohan satu saja gelasnya,Takano tidak minum alkohol jadi tolong bawakan segelas teh hijau"ucap Peter

"baik tuan,tunggu sebentar"jawab Yohan lalu berjalan kembali kedalam rumah,

Peter lalu melihat kembali berkas digital yang terpampang di tab yang Takano keluarkan,"tunggu... apa kau yakin Zhin mau ikut,soalnya aku dengar dia sudah berkeluarga"

"ya aku juga tahu itu,aku pernah beberapa kali kesana untuk urusan kerja"ucap Takano,"ahm kau sudah jauh-jauh kemari bagaimana malam ini kau menginap ditempatku,akan kusiapkan kamar jika kau mau?"

"oh tentu saja kapan lagi aku bisa menginap dirumah bangsawan yang terlupakan seperti dirimu ini"ucap Takano namun secara tiba-tiba handphone milik Takano berdering ia lalu mengangkatnya,

"Taka-san kenapa kau pergi tak mengajak diriku!!!"teriak Yuka dari dalam handphonenya

"untuk apa aku mengajakmu?bukankah kau senang hari ini jadinya kau libur?"

"senang apanya,justru aku lebih senang jika ikut ke Jerman aku bisa makan Falscher hase secara langsung disana"ucap Yuka"aku kesal! aku juga mau ikut"

"kapan-kapan saja, ya sudah sampai jumpa"Takano lalu menutup smartphone

"Yuka?"tanya Peter

"ya dia bilang dia ingin ikut"jawab Takano,tak berselang lama mereka pun masuk kedalam rumah besar Peter,

"silahkan tuan tehnya"ucap salah satu pembantu milik Peter yang membawakan segelas teh untuk Takano,Takano lalu menerimanya dan meneguknya perlahan,

"Yohan tolong siapkan satu kamar tamu untuk Takano"ucap Peter

"baik,tunggu sebentar tuan"

"terima kasih Yohan"Peter lalu meletakan kedua Revolvernya di atas meja senjatanya,

"apa itu Liz dan Lisa?"tanya Takano yang melihat Revolver yang Peter letakan

"ya itu mereka Revolver favoritku namun aku masih sering menggunakan Kapo"

"permisi tuan Takano kamar anda sudah siap mau saya antarkan?"tanya Yohan

"san ikuti saja dia,"ucap peter

"ya aku tahu"Takano lalu berjalan mengikuti Yohan menuju salah satu kamar yang berada didalam rumah itu,sesampainya di kamar dia sedikit terkaget ketika melihat kamar yang lumayan mewah dengan kamar mandi didalam,kulkas dan TV ada didalam kamar itu,

"tuan Takano jika ada keperluan lain panggil saja aku,dan untuk showernya air panas dikanan dan air biasa di kiri"ucap Yohan lalu berjalan meninggalkan Takano,

Takano lalu merebahkan dirinya ke atas kasur dan membiarkan tasnya tergeletak diatas lantai,ia lalu menjatuhkan katana miliknya ke bawah kasur,"huh.... hari yang melelahkan"tak berselang sebuah notifikasi muncul dari handphonenya ia lalu mengambilnya dan melihat Myoko mengirimkan sebuah pesan,

"kau sudah sampai?"tanya Myoko lewat pesan text

"ya aku sudah sampai,apa yang kau lakukan pukul 2 malam disana"jawab Takano

"kau tahu dari mana?"

"Jepang dan Jerman itu berbeda 7 jam harusnya kau tahu itu,disini masih pukul 7 malam otomatis disana sudah jam 2 malam,kau seperti Yuka saja tadi"

"kau sudah makan malam?"

"ya sudah, aku tadi membeli semangkuk Flaki bagaimana denganmu apa kau sudah makan?"

"aku sudah,makanan rumah sakit tidak enak"

"lusa aku akan memulai misinya usahakan kau bisa datang karena kau kan sang pembeli nya jadi aku sekaligus memberikan informasi lebih tentang misi ini"

"baiklah akan kuusahakan ya sudah selamat malam"

"malam"Takano lalu mematikan handphonenya dan perlahan memejamkan mata ia pun tertidur sampai sekitar 3 pagi dia mendengar sebuah benda terjatuh dari luar ruangan dan membuatnya terbangun, ia lalu beranjak dari kasurnya dan berjal kearah pintu keluar kamar dan mengintipnya,ia lalu terkaget sampai terjatuh ketika melihat bayangan seorang wanita memakai pakaian serba putih melewati pintu kamarnya,

"apa itu?,"batin Takano"apa ditahun ini masih ada hantu?"ia lalu memberanikan dirinya untuk keluar kamar,dan berjalan menyusuri lorong rumah mengikuti arah wanita itu berjalan sampai menggiringnya ke arah dapur,ia lalu mengintip dari balik tembok dan melihat pintu kulkas yang terbuka namun tidak ada siapa-siapa,ia lalu berjalan mendekati kulkas itu dan melihat isinya,

"sial... sepertinya rumah ini berhantu"ucap Takano

"kau siapa"ucap seorang wanita berbaju putih dan mengenakan masker putih diwajahnya,Takano lalu memalingkan wajahnya dan melihat wanita itu berdiri dibelakangnya,

"eh... AAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHH! HANTU!"teriak Takano yang membuat Peter,Yohan dan beberapa pembantu di rumah itu terbangun,sedangkan Takano terjatuh pingsan di dapur.