webnovel

paper cut

"gue yang bakal nyembuhin luka sayatan ditangan lo Kay" Kayla hanya terdiam dalam dekapan Fadli

aulll1485_ · Teenager
Zu wenig Bewertungen
26 Chs

4

"Lo baik-baik aja Kay? " tanya Fadli

"Ah iya, gue gak pa pa kog" jawab Kayla sambil memegangi punggungnya yang sakit

"Aduh modusnya alus ya pak" goda Devin dan Alesa pun hanya bisa tertawa meliat nya

~~~~~~~~~~~~~~~

Kini mereka berempat tengah berada di ruang tamu dengan duduk saling berhadapan. Jam dinding sudah menunjukan pukul 07.00 pagi, yang artinya 1 jam lagi akan ada moment penting di kantor Kayla.

"Silahkan diminum" tawar mamah Alesa ke Fadli dan Devin

"Terima kasih tante minumnya" sahut Devin

"Ales itu kenapa lipstik kamu belepotan, tadi nggak ngaca dulu ya? "

"Eh ini tadi gara-gara Kayla tu"

"Lah kog gue, suruh siapa lo kaget tadi"

"Kan emang lo tadi yang ngagetin gue, ya gue kaget lah gimana sih lo"

"Sudah sudah kenapa malah ribut, tidak malu apa diliatin Fadli dan Devin tuh"

"Elo sih" tuduh Alesa ke Kayla

"Lah kog gue kan elo tadi yang mulai duluan" pembelaan diri Kayla

"Sudah kalian keatas sana siap-siap sebentar lagi kalian harus berangkat kasian kalo mereka nunggu nya lama" perintah mamah Alesa

"Yaudah aku keatas dulu ya mah" ucap Alesa sembari beranjak dari tempat duduk nya

"Kayla juga ya mah, mau ambil tas" Kayla pun beranjak dari tempat duduk nya mengekor Alesa dari belakang

"Iya jangan lama"

~~~~~~~~~~~~~~~

"Kalo dirumah Kayla emang gitu ya tante"

"Gitu gimana maksud kamu Dev? "

"Ya gitu kayak bocah aja, kalo di luar keliatan nya dingin banget ketus, jutek lagi"

"Kayla anak yang baik kog dulu dia ceria anaknya tapi semua berubah karna..... "

"Yuk kita berangkat sekarang" ajak Alesa

Ucapan mamah Alesa pun terpotong karna kedua putrinya sudah harus berangkat sekarang

Kayla pun tadi samar-samar mendengar apa yang diperbincangkan Devin dengan mamah nya itu, syukurlah ada Alesa yang bisa mencegah perbincangan agar tidak terlalu jauh lagi..

Tanpa Kayla sadari sebenarnya Fadli sudah tau apa yang akan mamah Alesa bicarakan. Fadli pun berusaha setenang mungkin agar tidak terlihat mencurigakan

"Karna apa tante? " tanya Devin yang masih penasaran

"Ah tidak apa-apa kog. Sudah kalian berangkat saja sekarang" jawab gugup mamah Alesa

"Yasudah tante kita berangkat dulu ya" pamit Fadli sembari menyalami mamah Alesa diikuti devin, Alesa, dan Kayla

"Iya kalian hati hati ya"

Mereka pun berjalan menuju pintu namun tiba-tiba ada yang memegangi tangan Kayla

"Mamah minta maaf Kay, tadi mamah.. "

"Sudah gak pa pa kog mah, jangan sedih, Kay gak marah kog sama mamah, Kayla berangkat dulu ya, kasian mereka sudah menunggu di mobil"

"Iya Kay hati hati ya nak"

"Iya mah, Assalamualaikum" pamit Kayla sembari mencium pipi mamah angkat nya itu

"Waalaikumsalam"..

~~~~~~~~~~~~~~~

Kini mereka tengah berada di ruang rapat. Tepat pukul 08.15 rapat akan dimulai. Perwakilan karyawan dari masing-masing divisi pun telah duduk rapi disana. Sang CEO kini tengah berjalan menuju ruang rapat diikuti oleh sekretaris nya.

"Gue harus gimana nanti mimpin rapat nya Les? "

"Udah lo tenang aja. Lo tinggal ikutin aja apa yang udah gue tulis di memo ini" ucap Alesa sembari menyerahkan memo kecil yang merupakan catatan penting untuk pidato Kayla nanti

"Lo emang terbaik Les" ucapan Kayla sambil mengacungkan jempolnya

"Makanya angkat dong jabatan gue, jadiin gue CEO lo kek"

"Kalo lo jadi CEO trus gue jadi apaan? "

"Jadi OB aja Kay "

"Baik ibu CEO silahkan membuat surat pengunduran diri sekarang juga ya"

"Jangan gitu dong, canda doang kali Kay"

Kayla pun berjalan mendahului Alesa

"Ihh dasar Kayla suka banget deh ninggalin  gue sendiri"

~~~~~~~~~~~~~~~

"Selamat pagi semuanya, Assalamu'alaikum wr wb" ucap Kayla kepada semua kepala divisi yang ada di rapat tersebut

"Waalaikumsalam" ucap karyawan serempak

"Baik. Saya yakin kalian yang ada disini sudah tau apa tujuan dari rapat ini. Tanpa berlama-lama lagi saya akan mengumumkan bahwa hari ini adalah pengangkatan wakil CEO. Sesuai amanah yang diberikan oleh mendiang ayah saya, saya menyatakan bahwa Fadli Pratama akan menjadi wakil CEO di perusahaan ini"

----------

Selama Kayla memimpin perusahaan, Kayla menolak banyak calon yang akan diposisikan sebagai wakilnya, bukan karena tanpa alasan Kayla melakukan hal tersebut. Karna amanah dari mendiang ayahnya lah yang menjadikan Kayla selama ini harus bekerja sendiri

----------

Semua orang yang ada disana pun bertepuk tangan dan saling menjabat tangan Fadli sembari mengucapkan selamat padanya.

"Sekarang lo udah jadi bapak wakil CEO. Kesempatan lo makin lebar kalo mau deketin Kayla, buat jadiin dia boneka lo" bisik Rama yang kini tepat duduk disebalah Fadli

"Makasih bapak Rama atas ucapan selamatnya. Tapi gue bukan cowok berengsek yang manfaatin kesempatan cuma buat narik hati cewek trus gue mainin gitu aja. Gue nggak se berengsek lo. Ingat itu" ucap Fadli setengah emosi

"Muna lo Fad, gue tau apa yang lo rencanain sebenarnya" ucap Rama lirih dengan smirk yang tercetak di wajah nya

"Sepertinya rapat kali ini sudah selesai jika ada pertanyaan silahkan tanyakan saja pada sekretaris saya. Sekian saya tutup rapat kali ini. Wassalammualaikum"

"Waalaikumsalam" ucap para karyawan serempak dan mereka pun satu persatu meninggalkan ruangan tersebut. Kecuali Kayla Alesa Devin dan Fadli yang masih setia di tempat tersebut.

"Yaampun Kay percuma dong gue bikinin tu catetan kalo lo ngomong nya ngirit amat kayak tadi" keluh Alesa sembari duduk dikursi berjajar di meja panjang tersebut

"Suruh siapa panjang banget tu catetan"

"Itu gue cuma kasih yang penting-penting lo Kay bukan rumusan masalah, dan lo bilang itu kepanjangan?" cerocos Alesa

"Yaudah sih, udah kelewat juga" jawab enteng Kayla

"Bodo ah gue kesel sama lo" Alesa pun merajuk dan meninggalkan Kayla

"Tuhkan elo sih princess Elsa gue jadi ngambek kan" ucap Devin ke Kayla

"Elsa tungguin abang Devin" Devin pun berlari menyusul Alesa keluar

"Kenapa harus ada drama sih disini" tanya Kayla pada dirinya sendiri

Tinggalah Fadli dan Kayla dalam ruangan. Kedua nya saling bungkam tanpa ada yang mau bicara terlebih dahulu. Fadli pun menghampiri Kayla yang sedang membereskan berkas-berkasnya.

"Kay"

"Iya kenapa? lo mau nyerocos juga? "

"Gak kog, emmm gue cuma mau ngomong"

"Ngomong apaan? " tanya Kayla yang sekarang sudah menghadap ke arah Fadli dengan berkas penuh di kedua tangannya

"Gue harap lo bisa percaya sama gue sebagai wakil lo Kay. Gue tau lo nggak gampang percaya sama orang lain sekalipun gue anak orang kenalan deket ayah lo" Fadli pun mengulurkan tangan nya

"Iyaa, gue percaya sama lo. Tapi gue sekarang gak bisa jabat tangan lo, lo gak liat nih berkas nya ditangan gue? "

"Lah siapa yang mau jabat tangan lo, gue cuma mau ambilin di berkas gue bantu bawa"

"Ohh bilang dong, nihhh" Kayla pun memberikan semua berkas yang ada di tangan nya kepada Fadli lalu pergi meninggalkan nya

"Aduhh Kay lo kenapa sih kepedean banget deh tadi, dia nggak bermaksud jabat tangan lo Kay. Kenapa sih sama gue. Ahh gue malu sendiri kan tadi. Gara-gara Alesa nih main pergi aja tadi mana berkas ditinggal.. Ahhh bodo ah gue malu banget" cerocos Kayla pada dirinya sendiri sembari berjalan menuju rungan nya

~~~~~~~~~~~~~~~

"Kayla Kayla..... Lo kenapa lucu banget sih kalo lagi malu-malu.. "

"Duhh kog gue deg-degan gini sihh.. Tau ah mending gue antar aja nih berkas nya ke ruang Kayla sekarang, dia masih malu nggak ya..?? " ucap Fadli pada dirinya sendiri tanpa ia sadari sudut bibirnya sedikit tertarik mengingat kejadian tadi..

°to be continue

Makasih banget yang udah mau baca cerita aku sampe part 4 ini

Maaf kalo masih ada banyak typo nya ya guyss...

Makasih buat dukungan kalian

Oh iya jangan lupa buat vote and comment nya yaa...

"🤗🤗🤗🤗"

Dapet hug tu dari Fadli