webnovel

Panggil Aku Princess Jenny Ester Hermon

Jenny seorang gadis dewasa muda yang baru kenal dunia ,dia hidup dengan Merantau ke kota yang jauh dari tempat asalnya ,dengan harapan mencari penghidupan yang lebih baik dari hidupnya yang sekarang. Dia dari lingkungan keluarga yang cukup pada mulanya ,tetapi tiba tiba kehilangan Papa sebagai sandaran hidupnya dan hidup keluarganya, dan dia harus nengambil alih tugas papanya sebagai anak tertua untuk menafkahi , Keluarga nya dan membimbing adik adiknya disamping Mamanya ,Mamanya juga bekerja sebagai penerus warisan toko Papanya Dan seperti gadis muda dewasa lainnya ,diapun jatuh cinta pada seorang pemuda dewasa muda yang adalah atasannya di tempatnya bekerja.Dia Jenny seorang yang keras hati dan kemauannya .Dia tidak akan berhenti sebelum mencapai yang diinginkan hatinya ,dia mewarisi sikap tegas dan pantang menyerah dari papanya almarhum. Dia menempuh hidup yang tidak mudah dan diantara pilihan yang menyakitkan ,dan di manfaatkan oleh situasi dan keadaan ,karena kerja keras dan loyalitasnya yang tanpa batas

Englie_Sian · Andere
Zu wenig Bewertungen
30 Chs

30. Harapan Membuncah

Tiga hari sebelum Jenny, berangkat ke kota Batam, belum ada tanda - tanda surat resign nya disetujui, Jenny santai saja. Dia benar - benar ngga mau ada beban yang mengganjal pikirannya. Pak Dalu ngga ada menyinggung - nyinggung masalah surat resign Jenny. Jenny pun juga bersikap santai saja, dia sudah mengajukan dan melengkapi semua persyaratan yang di perlukan untuk resign sesuai prosedur. Bila tidak di ijinkan itu urusan mereka. Aku akan tetap pergi pikirnya. Akhirnya timbul sikap cuek dari dirinya. Tibalah hari yang di nantikan, belum ada kabar dari Management hotel pihak Hotel "C". Ah, Jenny mengemasi barang - barang yang perlu di bawa dan mengepak semua barang - barangnya. Nanti barang yang ngga mau di bawa akan di bagikan kepada staffnya.Besok pagi dia akan berangkat dan sudah pesan staffnya untuk mengantarkannya ke pelabuhan Ferry jam 06.00 wib pagi. Ferry akan berangkat jam 07.00 wib pagi. Statusnya masih mengambil sisa cuti dan PH (Public Holiday).Dia sudah bertekad akan segera meninggalkan kota "D" yang penuh dengan kenangan. Bagaimana pun juga, kota ini punya tempat yang khusus di hati Jenny. Dia suka kota ini, dan sudah di jalaninya hidup setahun di kota yang nyaman ini, akan tetapi ada saatnya juga kota yang nyaman ini harus ditinggal juga.

Nasib anak rantau, yang bekerja di tempat lain, senyaman - nyamannya suatu saat akan ditinggalkan juga, ini merupakan suatu dilema juga, ngga ada solusinya kecuali, "settle down" di kota tersebut jadi menikah disana dan punya anak disana dan tinggal untuk waktu yang lama dan akhirnya menetap di kota tersebut. Sehingga ada istilah di negeri +62 ini, "pulang kampung". Jenny kelihatannya masih jauh dari rencana yang satu ini, bayangkan pacar saja belum terpikirkan olehnya, saking menikmati waktu kerja dan karirnya, ia sampai lupa kalau ia seorang wanita dan perlu pendamping hidup. Tapi hidup terus berjalan dan Jennypun sangat sibuk dengan pekerjaannya dan ia sangat menikmati pekerjaannya, meskipun riak dan gelombang datang ia tidak kapok dan terus berusaha untuk berjalan dan mengikuti riak dan gelombangnya hingga membawanya ke arah yang sekarang, terkadang ia merasa ngga kuat dan pengen menyerah, tapi hati kecilnya melarangnya untuk menyerah dan ia bangkit kembali untuk berselancar kembali dengan gelombang kehidupannya.

Jenny pun telah sampai di kota Batam dan ia turun dari kapal Ferry Dumex ( Dumai Express ) dengan perasaan senang, ia akan memulai kehidupan baru di kota ini, jam di pergelangan tangannya menunjukkan pukul 15.15 wib, iapun mengikuti arus turun penumpang dan antri untuk bagasinya dan ia tadi sudah menelepon mantan General Managernya waktu di kota "M" yang memintanya untuk kembali bekerja sama di kota Batam. Pak Willypun sudah meminta tolong driver untuk jemput Jenny di terminal Ferry Sekupang dan drivernya sudah ada di terminal Ferry sejak jam 15.00 wib, dia ngga ingin terlambat menjemput tamu Pak Willy, demikian mereka memanggil General Managernya yang ramah dan baik hati, meskipun warga negara asing, pak Willy sudah sedemikian dekat dengan karyawannya dan iapun fasih berbahasa Indonesia. Dia sudah membawa "paging" tulisan besar yang bertuliskan nama Jenny disana, Jenny melambai dan ia didatangi Driver tersebut dan segera Jenny menyapa dengan ramah, " Halo...sore mas saya Jenny, mas siapa ya, oh saya Herry mba Jenny!? Oh, ini barang - barang saya banyak, bisa tolong bantu dinaikkan ke mobil ya, oh baik mba Jenny. Dengan sigap Herry menaikkan barang - barang Jenny ke mobil, dia tersenyum ramah kepada Jenny. Dan setelah semua barang Jenny naik ke bagasi mobil, mereka segera berangkat menuju pusat kota Batam yaitu Batam Center tempat hotel pak William menjadi General Manager disana, hotel yang lumayan besar dan megah juga termasuk bangunan tinggi berlantai 23 dan ada helipad juga. Bila ada tamu - tamu VIP yang datang misalkan pejabat pemerintah yang mengunakan heli kopter sebagai sarana transportasinya.

Sesampai di lobby hotel Jenny menuju lobby dan segera melapor ke reception, untuk menginformasikan ke pak William kalau Jenny sudah sampai di hotel dan menunggu di lobby, segera sang receptionist menyapa Jenny dengan ramah, oh bu Jenny sudah sampai ya, pak Willy minta ibu tunggu di Restoran dan ini kunci kamar ibu Jenny biar di bantu bellboy untuk menaikkan barang - barang ibu ke kamar. Oh, baiklah terimakasih ya. Saya ke Restoran sekarang, tolong di infokan ke pak Willy ya, Jenny tersenyum ramah. Dan segera meninggalkan counter Reception, dan segera menuju Restoran. Diam - diam Jenny mengagumi lobby hotel dan Restoran hotel ini, cukup megah. Dan memesan teh dan snack untuk camilan sembari menunggu pak William.

Setelah setengah jam menunggu akhirnya, pak William pun muncul dengan wajah ramah, masih tampan dan gagah seperti dulu, terakhir kali Jenny melihatnya. Jenny segera berdiri dan menyambut tangan pak Willy begitu mereka menyapanya sedari dulu, pak Willy apa khabar masih tetap ganteng saja seperti dulu. Hahaha Jenny tertawa lepas, baik. Jenny gimana khabarnya, bagaimana perjalanannya?! Baik pak Willy menyenangkan perjalanannya, tujuh jam di laut dan singgah beberapa kali di pulau - pulau sekelilingnya. Gimana proses resignnya, katanya setengah berbisik. Dengan wajah yang sumringah. Jenny mengeluh, uhhhmmm, ngga berjalan lancar, belum di tanda tangani dan belum di beri ijin, ini status masih cuti dan PH ( Publik Holiday ) seminggu. Pak Willy tersenyum kemudian tertawa keras, hahaha biar saja , ngga apa itu!? Dan mereka mulai membahas hotel tempat Jenny nantinya bekerja. Pak Willy memberi semangat ke Jenny , sambil berkata bahwa hotel mereka mempunyai tamu tetap orang asing yang tinggal sebulan dan dua minggu baru bayar tagihan hotel yang dibayar oleh perusahaan mereka masing - masing. Mereka kaum expert yang tinggal di Batam yang dipekerjakan oleh perusahaaan besar di kota Batam milik perusahaan asing, kira - kira 35 % dari tingkat hunian setiap harinya dan mereka akan checkout setiap Sabtu tapi tidak di checkoutkan karena statusnya "long stay" dan barang - barang mereka ada di kamar dan mereka pergi ke keluarga mereka di Singapore. Oh, mulut Jenny hanya bisa berkata oh, saja. Pak Willy melanjutkan lagi, mereka orangnya sangat cerewet dan banyak permintaannya dan rata - rata type perfectionis, nanti kamu akan sering menghadapi mereka. Jenny sudah pengalaman kok dalam menghandle tamu asing yang cerewet. Saya percaya kok. Maaf menyuruh kamu segera ke mari, karena Front Office Manager saya, resign. Dan saya perlu orang cepat untuk mengurusi Front Office. Kamu tinggal di Apartemen saja karena kita punya kamar hotel dan apartemen juga , kamar kita ada dua ratusan kamar lebih. Dan tingkat hunian kita lumayan bagus. Yaitu berkisar 65 - 75 % rata - rata setiap harinya. Dan jummat dan Sabtu bisa sampai 100% atau lebih , hah segitu baguskah?! Jenny terperangah, pak Willy mengangguk bangga. " Wah salesnya ngga perlu bekerja keras dunk timpal Jenny lagi, takjub. Ia, kata pak Willy mengangguk lagi. Wah...Jenny berdecak kagum. Sambil berkata dalam hatinya, tempat kerja baru gue, "amazing", pasti sangat menantang dan menarik. Harapan Jennypun membuncah, dia ngga sabar untuk memulai pekerjaan barunya . Pak Willy berujar kembali, makanya saya perlu Jenny untuk bekerja secepatnya, besok dah mulai kerja ya!? Dan sekarang boleh lihat sekeliling hotel dan showing kamar kita dan nanti setelahnya bisa langsung istirahat di kamar biar nanti di bantu Bellboy. Nanti GRO ( Guest Relations Officer bantu kamu untuk keliling properti kita dan showing Room kita ya. Oh, baiklah pak Willy terimakadih banyak ya, sampai ketemu besok. Kemudian pak Wiily memberi isyarat kepada waitres yang melayani mereka, billnya taruh atas nama saya, ya !? Baik pak Willy kata waitres tersebut dengan sopan.