webnovel

Bertanya Hal Krusial yang Belum Sempat Terungkap

Lan kembali naik ke lantai atas untuk sekedar memeriksa air dan kondisi pasien di sana, jangan sampai pingsan, begitu pesan Ren padanya.

Dia cukup heran karena mendadak saja, di ruangan luas itu sudah tidak lagi terdengar tangisan keras atau jeritan minta pulang, apalagi raungan memanggil ibu.

Apakah ucapan menohok Ren sungguh memberikan cambukan ke mereka semua di sini? Yah, mungkin benar begitu, Lan menyimpulkan saja demikian.

Kalaupun ada suara, itu hanyalah rintihan lirih atau sekedar suara erangan rendah menahan sakit seperti sedang menggertakkan gigi. Namun, sama sekali tidak sekeras tadi.

Saat Lan turun, dia menceritakan hal itu pada Ren dan yang lainnya di sana.

"Benarkah? Wah, berarti memang manjur sekali ucapan Mas Ren." Fei menatap kagum ke Ren. Kapan dia tidak pernah kagum pada pemuda kuno itu?

"Hm, baguslah kalau mereka mau berjuang." Ren bersyukur tidak kehilangan pelanggan.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com