webnovel

Beliau Sakit Kanker

Pagi harinya, Ren sudah mandi dan rapi ketika penjaga gedung mengabarkan melalui telepon antar unit mengenai tamu untuk Ren.

Ketika dilihat dari kamera yang tersedia, ternyata itu adalah Yun.

"Bawa dia naik." Ren berkata ke petugas gedung.

Tak sampai menunggu lama, Yun sudah berada di penthouse Ren. "Selamat pagi, Kak."

"Selamat pagi, Yun. Aku panggil Yun saja, tak mengapa, kan?" tanya Ren ingin memastikan dia tidak dianggap kurang ajar oleh Yun.

"Tidak apa, Kak! Tentu saja tidak apa!" Yun adalah orang yang fleksibel dan tahu diri, mana mungkin dia banyak ribut hanya soal pemanggilan saja, terlebih itu bukan panggilan yang keterlaluan.

"Baiklah, Yun. terus terang saja, aku cukup terkejut karena kamu justru memilih bekerja padaku ketimbang pada ayah angkatku." Ren tidak menutupi ini.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com