Hampir satu jam mereka berdua menunggu di luar ruangan ICU. Su Yunhua duduk di kursi tunggu di luar ruangan ICU tersebut, dia tampak sangat layu, seolah sama sekali tidak ada darah di wajahnya dan juga tidak ada tenaga. Hati Chi Yi merasa sangat sedih melihat sahabatnya seperti ini. Dirinya sungguh tidak tahu harus melakukan apa untuk menghiburnya, jadi dia hanya menggenggam erat tangan sahabatnya yang sangat dingin itu. Dia mencoba memberikannya kekuatan, memberikan kehangatan dan terus menyemangatinya, "Akan baik-baik saja! Pasti akan baik-baik saja…"
Waktu berlalu dengan perlahan. Jelas-jelas baru satu jam, tetapi bagi mereka berdua bagaikan sudah lewat satu abad. Hingga pada saat lampu merah ruangan ICU padam dan pintu terbuka, Su Yunhua langsung melompat dari kursinya. Detik berikutnya dengan cepat dia terbang ke arah pintu untuk menemui dokter dan suster yang keluar dari dalam sana.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com