Rei melirik Alina, ia tersenyum sambil mengelus rambut istrinya "Sayang kenapa berbicara seperti itu? Apakah saya sudah melakukan kesalahan lagi?" Tanya Rei.
"Tidak ada sih sayang, saya hanya teringat tentang kedua wanita yang sudah mengejar-ngejar kamu"
"Tidak baik membahas itu Sayang, coba kamu lihat wajah putra kita. Nanti kalau dia bisa mengerti, bisa bahaya Sayang. Bagaimana kalau dia berpikir kalau dia memiliki seorang ayah yang suka bermain banyak wanita"
"Ya juga sayang, maafkan saya ya. Saya bahkan tidak sengaja membahas tentang itu. Ya sudah saya tidak akan membahas dia lagi" Ucap Alina.
"Semoga saja sayang tidak mengingat kejadian itu lagi. Sebaiknya kita membahas sesuatu yang penting, yahh menyangkut dengan putra kita. Oh ya apakah kamu sudah menelepon ayah dan ibu?" Tanya Rei.
"Saya belum menelpon mereka" Jawab Alina.
"Bagaimana kalau kamu menelpon ibu dan ayah sekarang saja?"
"Eummm... nanti saja Sayang"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com