>>Kantor Rei<<
Terdengar suara Handphone Rei berbunyi, ia melihat panggilan dari Ny Maya. Rei kemudian mengangkat panggilan itu"Halo Bu,,,,!"Nak Rei bisakah segera datang ke rumah ibu?"Ada hal penting yang ingin ibu sampaikan".Oh..baik Bu!"Saya segera kesana sekarang".Ny Maya begitu bahagia kedengarannya, Rei menjadi penasaran ia kemudian menutup telepon nya. semua dokumen Rei kumpulkan menjadi satu, ia kemudian beranjak dari kursinya lalu mengambil kunci mobil dan berjalan keluar.
Asisten Sera melihat bosnya sedang terburu-buru."Tuan...tunggu Tuan".Teriak asisten Sera, ia mengejarnya dari belakang tetapi sudah terlambat.
Rei sudah sudah meninggalkan kantor"Huh...capek sekali rasanya baru aja berlari beberapa meter!"Oh ya aku lupa hati ini Tuan Rei akan mengadakan pertemuan bersama perusahaan lain, aduh gimana ini'.Sera memukul jidatnya.
Panggilan pun berbunyi Sera mengangkat panggilan dari perusahaan yang akan mengadakan kerjasama"Halo Nona!"Apakah pertemuan hari ini jadi diadakan?"Kenapa belum ada pemberitahuan aku dari tadi menunggu telepon dari mu?".Tanya Nona Belinda.
"Maaf Nyonya sepertinya pertemuan hari ini di tunda karena Bos besar lagi ada urusan lain!"Nanti saya akan kabari kabar baiknya Nyonya".Jawab Sera".Baiklah". Telepon pun tertutup.
Sera menghelai napas panjang, ia merasa tidak enak kepada Nyonya Belinda karena ini udah kelima kalinya pertemuan di batalkan.
Sera kemudian duduk di kursinya, ia menidurkan badannya di atas meja kerjanya.Ia kelihatan sangat capek karena tidak pernah istirahat dari tadi.
>>Rumah Alina<<
Rei dengan cepat sampai dirumah Alina, ia segera keluar dari mobilnya lalu melangkah kan kakinya ke dalam. Jantung Rei deg-degan, ia begitu penasaran sama berita yang akan di sampaikan oleh Ny Maya.
Tepat di depan pintu rumah Alina, Ny Maya dan suaminya keluar menyambut kedatangan Rei. "Pa Rei sudah datang!" Ayo nak masuk ke dalam".Kedua orang tua Alina sangat senang menyambut kedatangan Rei.
>>Ruang Tamu<<
Rei langsung di persilahkan duduk layaknya seorang raja, Rei kemudian menatap wajah kedua orang tua Alina. Ia memberikan senyum manis"Nak Rei duduk dulu sebentar!"Oya mau minum apa nak?".Tanya Ny Maya.
"Tidak usah repot-repot Bu!" Kebetulan saya sudah minum banyak tadi di kantor".Jawab Rei.
"Baiklah kalau begitu!" Tunggu sebentar ya!" Ibu akan segera kembali".Ny Maya kemudian meninggalkan Rei bersama suaminya di ruang tamu.
Ny Maya dengan senang hati masuk ke kamar Alina. Ia mengetuk pintu kamar anaknya"Alina ini ibu nak!"Jelas Ny Maya.
"Masuk Bu!" Pintunya tidak di kunci"."Oh..Baiklah". Ny Maya kemudian masuk ke kamar putrinya itu, ia melihat putrinya sedang menyisir rambutnya di depan cermin. Ny Maya tersenyum dan memegang bahu anaknya"Kamu kelihatan cantik sekali sayang memakai gaun ini".Ucap Ny Maya sambil tersenyum melihat ke cermin.
Alina menatap wajah ibunya, ia memegang tangan ibunya dengan lembut"Terimakasih Bu" Maafkan Alina karena selama ini Alina sudah membuat Bapak sama ibu khawatir".Jelas Alina.
"Tidak apa-apa sayang!"Oya...apakah kamu sudah selesai menyisir rambutmu?".Tanya Ny Maya.
"Sudah Bu!"Kalau begitu ayo ikut ibu keluar, ibu memberikan mu kejutan".Bisik Ny Maya di telinga putrinya itu.
Alina tercengang"Kejutan?"Bukankah hari ulang tahun ku tinggal stau bulan lagi Bu?".Tanya Alina penasaran.