webnovel

Pacar Incaran

Bagaimana jika pria incaran yang diidamkan selama tiga tahun malah jadi pacar sang kakak? Perjuangannya yang tak tahu malu, akankah berakhir begitu saja? Dipaksa dalam satu lingkup bahagia yang diciptakan dua sejoli membuat Arka tak berhenti membuat wajah palsu. Pura-pura mengabaikan saat Melisa menceritakan keromantisan Nino yang semakin memupuk kecemburuan Arka. Yuda, Brian, dan Zaki pun merencanakan sesuatu untuk bisa membuat sahabatnya itu kembali ke wajah cerianya. Sempat mendekatkan Arka dengan wanita tercantik di sma sama sekali tak mempengaruhi orientasi Arka. Hingga datanglah sosok lama yang menjadi akar dari hubungan buruk Arka dan sang kakak. Tiba-tiba saja mengulang momen kedekatan dengan Arka yang dahulu menjadi pangkal permasalahan. Melisa kalang kabut, sementara Arka yang merasa bisa membalas sang kakak malah masuk ke dalam hubungan sulit. Namun kenapa saat hati Arka ingin memantapkan pilihannya pada Dani, Nino malah bersikap beda dan terkesan posesif padanya? Arka harus terus mendekat pada Dani tanpa mempedulikan Nino yang mulai meresponnya, atau bersikap tak peduli pada perasaan sang kakak dan merebut perhatian Nino sepenuhnya?

Erina_Yufida · LGBT+
Zu wenig Bewertungen
354 Chs

Pengendali (18+)

Berbalas pujian dengan kalimat frontal. Sampai geleyar aliran darah mengalir deras, beransur menyerbu titik sensitif tubuh keduanya. Sesuatu yang mendesak untuk segera di capai.

"Bangsat, No! Pelan-pelan."

"Aku mau sampek, Ar!"

"Erngghh... Punya gue jangan di bumpat, No!"

Arka yang ingin menggapai penisnya yang terombang-ambing, hanya saja Nino lebih dulu bergerak menyandra. Memposisikan kedua lengan Arka menyilang, di jadikan bantalan kepala Nino yang memberi tekanan hingga semakin sulit untuknya melepaskan diri.

"Eungh... No... Akhhh... Gue mau keluar, No! Lepasin gue."

Alih-alih Nino yang masih meremas kejantanan Arka, pria itu malah menghentikan gerakannya. Seketika membuat Arka kelimpungan, gagal ejakulasi.

Seketika melirik tajam pada Nino. "Ngapain berhenti!" Geraman lirih, suara Arka seperti nyaris habis.

"Kamu belum jawab pertanyaan dari ku. Masih cinta, nggak?"

"No! Gue tampol lo, ya! Udah di ujung tanduk, seenggaknya selesain dulu!"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com