webnovel

Isi Surat Itu.

Orderan Kue Untuk Hari Pertunangan Suamiku 78

"Lin, malam ini kamu nginep di sini saja ya. Besok pagi kita bareng-bareng ke Jombang, aku juga mau mengurus adopsian bayi lucu itu," ucapku pada Linda sejenak setelah kami sampai di rumahku.

"Iya, Bu. Nggak apa-apa kok. Sekalian kan malam ini mau ikut ngaji kirim doa to."

Memang mulai malam ini hingga hari ketujuh meninggalnya Mas Chandra, aku mengadakan kirim doa setelah waktu isya.

Di acara kirim doa hari pertama ini, tetagga yang datang tidak seberapa, yang banyak adalah para pegawai di kantor.

Pukul sembilan malam, aku masuk ke kamar, melepas lelah yang sungguh benar-benar terasa. Sesungguhnya sampai detik ini pun, aku belum percaya bahwa Mas Chandra telah menninggal. Mengapa dia pergi begitu cepat?

Padahal aku sungguh ingin melihat dia bertaubat dan berubah sebelum maut menjemputnya, namun nyatanya takdir Allah berkata lain. Ituah sebabnya setiap saat kita harus selalu ingat dan meminta maaf pada Allah.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com