Beberapa saat yang lalu di ballroom hotel yang merupakan acara resepsi pernikahan Ardhan kacau balau karena kedatangan dari sang mantan kekasih dengan sang mafia. Diketahuinya menjadi penyebab dari kehancuran masa depan yang telah dirajut dulu bersama wanita yang sangat dicintai.
Ardhan yang merasa seperti patung, hanya diam saat Yessy mengobati luka memar di wajah dan tubuh. Tadi memang orang tuanya menyuruh untuk ke kamar karena merasa iba melihat wajahnya yang babak belur, sehingga singgasana kini tidak ada sang pengantin.
Ia yang merasa sangat lega karena bisa lepas dari tempat yang membuatnya merasa seperti sangat sesak napas. Meskipun seluruh tubuhnya terasa sakit dan wajahnya berdenyut, kini ia sibuk memikirkan keadaan dari Zelyn.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com