Happy Reading.
****
Lizz tersenyum lebar dan merasakan kebahagiaan tak terkira. Setelah hampir dua minggu ditinggal oleh Marco yang seperti biasa tidak pamit padanya, sekarang justru dia diizinkan pergi untuk menyusul. Kerinduan Lizz pada suaminya akan segera terobati.
Lizz bukan orang lebay dan bucin akut apalagi mengumbar kemesraan yang berlebihan ketika bersama Marco. Namun, sejak hamil Lizz akan lebih mudah kangen padanya. Ditinggal seharian saja Lizz sudah serasa tersiksa apalagi ini sudah dua minggu. Lizz bahkan sampai tak bisa tisur dengan nyenyak saking merindukannya. Lizz jadi seperti bayangan Marco dan tak mau pisah Marco walau sebentar saja.
Begitu tahu suaminya pergi menemani Ai keluar negeri. Lizz tak bisa menyembunyikan kesedihannya, bahkan menangis berhari-hari karena merasa ditinggalkan lagi dan lagi. Untung ada Joe yang berhasil menghiburnya, setelah usaha Wibi, Tasya, David bahkan Vano gagal total.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com