webnovel

One Night Accident

Satu malam mengubah segalanya. Ratih Ayu Brawijaya. Menikah merupakan hal yang sudah di atur oleh keluarganya. Namun, apa jadinya jika dia malah hamil saat melakukan kencan semalam? Daniel Cohza Cavendish. Manikah? tidak ada dalam kamus hidupnya. Bahkan dia lebih memilih berpura-pura menjadi seorang Gay dari pada harus menikah. Sayang, Semua harus dia pikirkan ulang ketika terlanjur menghamili seorang wanita.

cleopetra · Urban
Zu wenig Bewertungen
374 Chs

LIMA PULUH JUTA

Jack membuka matanya saat mendengar suara ponselnya bergetar terus menerus. Dilihatnya gadis yang sudah tidak gadis yang berada di sebelahnya. Masih tidur.

"Hm ...."Jack menerima panggilan teleponnya dengan malas.

"DANIEL COHZA KAVENDISH!!! KAMU DI MANAAAAAA?!"

SHIT!!! Suara Joe menggelegar dari seberang sana. Membuat matanya langsung terbuka lebar. "Masih di kamar."

"WHATTTTTT AKU DI SINI MENDAPAT MASALAH DAN KAU MASIH BERCINTA????? CEPAT KE SINI."

"Ada apa?"

Tut ... Tut ... Tut.

Panggilan di matikan. Huh kebiasaan!, batin Jack.

Jack langsung bangun dan mengecek lokasi keberadaan Joe. Kenapa Joe di Bandung??? Bukan di Jerman?! Pasti ada yang tidak beres. Jack langsung melesat ke kamar mandi dan mengganti pakaiannya cepat. Di pandanginya Ayu sebentar lalu di cium sekilas bibirnya.

"See you, Sweetie," bisik Jack di telinga Ayu sebelum keluar meninggalkannya.

Ayu sebenarnya sudah bangun saat mendengar suara shower menyala tapi tak berani membuka matanya. Dia ingat apa yang dilakukannya semalam. Benar-benar gila dan tak tahu malu.

Setelah hampir 10 menit Jack pergi. Ayu baru berani membuka matanya. Ayu merasa seluruh tubuhnya akan rontok. Dia tak pernah tahu jika bercinta akan sesakit ini. Ternyata Mbak Bella bohong!! Katanya bercinta itu enak. Ternyata sakit dan pegal. Yah walau emang nikmat sih prosesnya. Terlebih, di bagian akhir. Mengingat itu wajah Ayu merona malu. Dia tidak ingat berapa kali dia menjerit keenakan. Mungkin tujuh. Delapan. Atau bahkan berkali-kali. Entahlah.

"Awwwwwwww ..." Ayu meringis merasakan kesakitan di antara pahanya saat menurunkan kedua kakinya menapak di lantai. Bagus bukan hanya kewanitaanya yang perih tapi kedua kakinya gemetar hebat saat dia berusaha berdiri.

Brugh.

"Aaaawwwwww ..." Ayu terjatuh lagi saat melangkahkan kakinya. Dia coba lagi dan jatuh lagi. Dari pada menyiksa diri akhirnya Ayu merangkak pelan menuju kamar mandi. Walau itu juga tidak membantu. Karena saat merangkak, kewanitaannya yang bergesekan menimbulkan rasa perih lagi.

Saat sampai di kamar mandi Ayu langsung mengisi bathtub dengan air hangat. Dan bersandar di sampingnya. Setelah penuh dia langsung masuk dan merasakan tubuhnya berontak saat pertama merasakan air hangat. Tapi lama kelamaan akhirnya tubuhnya melemas dan menjadi relax.

Setelah merasa tubuhnya mau diajak bekerja sama Ayu keluar dari kamar mandi. Walau dengan langkah pelan, setidaknya dia bisa berjalan. Saat keluar tubuhnya hanya di balut dengan handuk. Tapi selesai mandi Ayu bingung. Karena baju yang semalam dipakainya sudah robek.

Setelah berpikir sejenak Ayu mencari ponselnya, dan menghubungi Mbak Bella. "Hallo Mbak ..."

"Ayu?"

"Iya Mbak. Bisa minta tolong gak?"

"Kenapa Yu?"

"Mbak dateng ke yang semalem dong. Di kamar 1212. Tolong bawain Ayu baju ya. Kalau Mbak gak bisa, tolong suruh Ratna atau Dera juga gak papa."

"Oh ... gak usah Mbak kebetulan deket situ tunggu ya."

"Makasih ya mbak."

Sebenarnya Bella memang masih di hotel yang sama. KarEna semalam selesai bermain dengan Joe dia memilih menginap saja. Dan tentang suaminya yang pulang, itu cuma akal-akalan dia saja agar Ayu bermalam dengan Jack. Habis Bella gemas sekali dengan Ayu. Setiap diajak ngobrol mesum, Ayu tak pernah paham. Padahal sudah punya tunangan. Tapi tunangannya juga payah. Mungkin burungnya kecil, makanya gak PeDe, kikik Bela dalam hati.

Akhirnya Bella memutuskan memberi pengalaman pada Ayu biar tidak polos-polos amat. Apalagi Cek 100 juta yang di berikan Joe semalam. 50 juta untuknya, karena bisa memuaskan Joe. Dan 50 juta lagi, untuk Ayu yang menemani Jack.

Sebenarnya sayang kalau 50 juta dikasih ke Ayu. Tapi begitu masuk ke kamar dan melihat keadaan Ayu. Bella jadi gak tega. Walau sudah mandi, Ayu masih terlihat berantakan dan pucat. Di tambah lagi ada puluhan bahkan mungkin ratusan kiss-mark di seluruh tubuhnya. Apalagi melihat jalan Ayu yang terlihat kesusahan. Bella jadi makin kasihan. Mungkin cowok semalem main kasar atau bahkan BDSM.

Oh, tidak!! Bella harus memastikan ada luka atau tidak di tubuh Ayu. Walau Bella ingin Ayu berpengalaman, bukan berarti dia membiarkan anak buahnya disiksa. Akhirnya sambil menunggu Ayu berpakaian, Bella memesankan makanan.

"Mbak, pulang yuk!" ajak Ayu.

"Mbak udah pesan makan. Jadi tunggu bentar. Kamu pasti belum makan dari semalem. Ini sudah jam 1.00 siang lho. Mbak gak mau kamu nanti waktu kerja malah jadi sakit," kata Bella.

Ayu hanya mengangguk dan duduk di sebelah Bella.

"Makasih Mbak. Maaf ya, Ayu jadi ngerepotin."

"Santai aja. Oh ... dan ini buat kamu." Bella mengambil cek dari dalam tasnya dan memberikannya pada Ayu. Ayu bingung melihat nominal di dalam cek itu.

"Ini uang apa Mbak?"

"Ini dikasih bosnya cowok yang semalem kamu temenin."

"Maksudnya?"

"Ya itu ucapan terima kasih karena kamu mau ngelayanin cowok yang semalem."

Ayu terkejut. Jadi dia semalam di anggap pelacur? Yang di bayar setelah di tiduri? apalagi dengan Bella yang sangat santai seolah hal seperti itu wajar dilakukan. Tidak tahukah dia, karena hal ini Ayu kehilangan keperawanan.

Sebenarnya Ayu enggak mau menangis tapi kertas di depannya serasa mengejek-nya.

Ayu bukan tidak menyesal telah kehilangan keperawanannya. Tentu saja dia menyesal. Menyesal kehilangan hal yang seharusnya jadi hak suaminya kelak. Menyesal karena mengecewakan orang tuanya. Menyesal mengkhianati tunangannya.

Tapi Ayu juga berpikir logis. Toh semua sudah terjadi, mau disesali seperti apapun, selaput daranya juga tidak akan kembali. Lagi pula semalam dia menikmatinya. Terlalu menikmati malah. Ayu berusaha biasa saja. Karena semua temannya kebanyakan memang sudah tidak perawan. Dan Ayu juga yakin tunangannya pun tidak mempermasalahkan selaput dara itu.

Tapi kembali pada kertas check lima puluh juta di depan matanya itu. Nominal di kertas itu benar-benar menamparnya keras. Harga dirinya hanya senilai 50 Juta. Sebegitu murahkah dirinya? Ayu mengambil cek itu dan merobek-robeknya dengan membayangkan laki-laki semalamlah yang sedang dia cabik-cabik.

"Astaga Ayu apa yang kamu lakukan? 50 Juta itu …." Bella histeris melihat Cek senilai 50 juta melayang di depan matanya. Tau gini nggak usah dia berikan batinnya. Tapi dia juga bingung ngelihat Ayu yang tiba-tiba mengamuk sambil menangis.

Ayu langsung melempar cek itu dan terduduk di lantai dan menutup wajahnya sambil menangis sesenggukan. Air mata yang di tahan dari tadi akhirnya tumpah semua. Air mata karena rasa sakit di tubuhnya. Air mata penyesalan menghianati tunangannya. Dan air mata dari penghinaan yang baru saja dia dapatkan.

Dasar cowok brengsek.