Ketukan pintu dan suara bibi Ma yang membangunkannya membuat Ariela cukup berat untuk membuka matanya, sebab dia baru Isa memejamkan matanya sekitar jam lima dini hari.
Setelah melakukan perdebatan Anjang dengan dirinya sendiri, akhirnya dia memutuskan untuk membuka mata dan menarik tubuhnya menjauhi tempat tidur.
"Iyaaa, bi." Sahut Ariela.
Ariela menatap jam dinding yang sudah menunjukkan angka di antara enam dan tujuh, kemudian dia perlahan melangkah masuk ke dalam kamar mandi.
Tak terlalu lama Ariela berada di dalam kamar mandi, dia keluar dan segera berpakaian. Kali ini dia memakai kemeja putih setengah lengan dan celana bahan warna hitam. Dia jua tidak mengenakan heels seperti biasanya, dia hanya mengenakan flatshoes warna merah yang sebenarnya milik Amera.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com