Snapp menyuruh Silia pulang, dan wanita itu tak bisa berbuat banyak, kenapa? Bukankah dia sudah mencabut laporannya? Kenapa masih tak mengizinkannya untuk bekerja.
Padahal dia masih ingin memperbaiki proposal nya, agar dia bisa memenangkan tender, dan pria itu sendiri yang menyuruhnya sendiri? Kenapa Snapp suka sekali berubah pikiran?
Silia menghembuskan napas kasar, sekarang dia sedang berdiri di pinggir jalan menunggu taxi online pesanannya.
Begitu dia masuk ke dalam mobil, dia merasa ada yang aneh dengan sang sopir, tapi Silia tak ingin lanjut berpikir, banyak hal lain yang harus dia pikirkan.
"Maaf, pak sopir, tapi ini bukan jalanan menuju apartement ku." Silia berusaha mengingatkan orang yang ada di belakang kemudi.
"Memang benar," pria itu segera melepas topi yang di kenakannya sejak tadi, dan dia tersenyum menang di balik kaca spion di atasnya.
"Rio Song..." pantas saja sejak awal Silia sudah merasa aneh dengan sopir taxi itu. Ternyata dia Rio Song.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com