webnovel

pinokio

Tears stream down your face

When you lose something, you cannot replace

Tears stream down your face and I

Tears stream down your face

I promise you, I will learn from my mistakes

Tears stream down your face and I

Coldplay ~ Fix you

🌼🌼🌼

"Eomma ..." Kiki mengetuk pintu kamar mandi sambil memegang perutnya.

"Kiki ... Kiki pup di kamar mandi kamar aja" ucap Jung Kook. Jung Kook tahu Hana masih menangis di dalam.

Kiki hanya menggelengkan kepalanya.

"Eomma ..." Kiki mengetuk lagi pintu kamar mandi. Hana langsung menyeka mukanya dan keluar dari kamar mandi. Kiki langsung duduk di toilet mininya.

Tapi tak ada yang keluar. Kiki berusaha mengejan. Tapi tak berhasil.

"Sakit ..." Kiki memegang perutnya.

Hana mencoba menggosok perut Kiki. Tapi tak berhasil juga. Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya Kiki bisa merasa lega. Hana membersihkan Kiki.

Hana menggendong Kiki dan membaringkannya di ranjang besar. Hana mengambil buku cerita Pinokio dan membacakannya untuk Kiki. Sudah saatnya tidur siang.

Hana jadi teringat salah satu kenangannya bersama Nam Joon.

"Hana ... Kau tidak berbohong, kan saat kau bilang aku tampan?" Nam Joon masih meragukan perkataan Hana.

"Aku nggak boong. Oppa memang tampan." kata Hana.

"Kalau boong nanti hidungmu tambah panjang seperti Pinokio."

"Nggak pa pa. Kan jadi mancung. Nggak usah operasi plastik lagi."

"Eomma ..." Panggilan Kiki menyadarkan Hana. Hana membuka halaman pertama buka cerita dan membacakannya untuk Kiki.

"Pada jaman dahulu hidup seorang tukang kayu bernama Geppeto."

"Halji ..." Kiki memanggil Geppeto yang berambut putih.

"Rambutnya banyak uban kayak halji, ya." Hana menanggapi perkataan Kiki.

Hana lanjut bercerita "Ia membuat boneka kayu yang ia namai Pinokio."

"Pada malam hari peri biru datang. Ia membuat Pinokio menjadi hidup."

"Pinokio sangat senang karena akhirnya ia bisa berjalan, berbicara dan menari."

"Geppeto juga sangat senang karena ia memang menginginkan anak laki-laki."

"Geppeto menyekolahkan Pinokio. Ia memberi Pinokio uang untuk membeli peralatan sekolah tetapi Pinokio malah membeli permen."

Pelayan toko bertanya "Apakah semua uang ini hanya untuk permen?"

"Iya. Ayahku ingin aku membelikan semua uang ini untuk permen." ucap Pinokio.

"Karena berbohong hidung Pinokio menjadi panjang."

Kiki menyentuh hidungnya ~ Nggak boleh boong.

"Pinokio pun kembali melanjutkan perjalanannya ke sekolah. Di perjalanan ia bertemu dengan serigala dan kucing. Mereka kemudian memanggil Pinokio. Mereka menjual tiket pertunjukkan boneka seharga 5 koin."

"Aku punya lima koin, ayahku menyuruhku pergi ke pertunjukan yang menarik."

"Dan hidung Pinokio pun kembali bertambah panjang."

"Pinokio pergi ke pertunjukan boneka tetapi tiket yang dibelinya palsu. Pinokio tidak boleh masuk."

"Strombolli, pemilik pertunjukkan boneka terpesona saat melihat Pinokio, boneka kayu tetapi hidup."

"Stromboli mengajak Pinokio bergabung dalam pertunjukan. Pinokio kemudian naik ke panggung. Dia menari dan bernyanyi, para penonton menyukai Pinokio. Mereka bertepuk tangan untuk Pinokio."

"Pinokio yang lelah dan merindukan Geppeto meminta ijin untuk pulang tetapi dilarang oleh Strombolli."

"Belalang ajaib pergi ke rumah Geppeto dan memberitahunya apa yang telah terjadi pada Pinokio."

"Geppeto langsung pergi ke pertunjukan boneka dan menyelamatkan Pinokio dari Stromboli."

"Strombolli mengejar mereka tetapi Pinokio dan Geppeto berhasil melarikan diri."

"Pinokio mengetahui kesalahannya dan berubah menjadi anak yang baik. Ia berkata jujur dan hidungnya perlahan-lahan memendek."

"Peri Biru memberi mantra ke Pinokio. Pinokio menjadi anak laki-laki sesungguhnya."

"Geppeto dan Pinokio pun hidup bahagia."

Hana melihat Kiki yang tertidur. Ia menutup buku, mengecup dan menyelimuti Kiki dengan selimut dan ikut tertidur.